Jelang "Tasik Baseuh Enjoy Ke-8", Apresiasi Dukungan Datang dari Tokoh-tokoh Penting

Satu dokumen kegiatan komunitas pegiat lingkungan, Republik Aer Tasikmalaya, di Sungai Ciwulan tahun lalu. Pada Januari nanti aksi bersih-bersih sungai akan kembali gelar, sebagai konsistensi peduli mereka terus mengampanyekan jaga kelestarian lingkungan.
Tasikplus.com - Komunitas pegiat lingkungan, Republik Aer Tasikmalaya, siap kembali lancarkan wujud sosialnya. Pada 14 Januari 2024 siap lagi turun sungai. Dengan gelaran teragenda, bersih-bersih sampah, “Tasik Baseuh Enjoy Ke-8”.

Sejalan rencana gelaran itu, sejumlah pihak atau kalangan langsung memberikan sambut, dukungan, untuk kegiatan yang mereka nilai ini positif. Penyelenggara cukup berharap, kegiatan makin membawa makna. Terutama dalam respons konstruktif memedulikan lingkungan.

Halnya dukungan datang dari Djukardi 'Bongkeng' Adriana. Seorang sosok yang dijuluki legenda bagi para pecinta alam. Ia selalu menginspirasi langkah-langkah tanpa lelah urgensi kawal lingkungan. Menyuarakan pesan demi kelestarian alam di Indonesia.

Dikenal sebagai Abah 'Bongkeng' sejak pendidikan di perhimpunan Wanadri tahun 1973. Dan, saat ini aktif kiprah di EAST Indonesia (Eiger Adventure Service), konsistensi ia tak hanya terus berikan edukasi prinsip-prinsip konservasi alam, hingga teknik berkegiatan di alam bebas.

Ia dukung pihak lain di perjuangan sama. “Abah dukung dan apresiasi untuk Komunitas Pegiat Alam yang tergabung dalam Republik Aer Tasikmalaya, bersamaan akan digelarnya Tasik Baseuh Enjoy Ke-8”, ujarnya dalam satu pernyataan.

Apresiasi yang lebih ia tekankan atas dedikasi terus menginisiasi dan mengampanyekan konservasi sungai Ciwulan. DI tengah ancaman pada habitat serta kelestarian sungai di Indonesia yang semakin meningkat, akibat sampah plastik yang mencemari sungai-sungai.

Sambut dukungan berikutnya, disampaikan pendaki gunung senior dan pemanjat tebing Indonesia, Mamay S Salim. Salah satu pendiri EIGER ini juga masih terus mengingatkan limbah sampah jadi potret klasik yang mengancam atau mengganggu kondisi sungai.

Mamay, yang di tahun 1979 dinobatkan sebagai orang pertama kali mendaki Rinjani, menyampaikan pesan penting pada warga Tasikmalaya, terus jaga alam dan tidak merusak lingkungan.

Dalam keyakinannya, merusak alam bukan hanya merugikan lingkungan, tetapi juga berpotensi memakan biaya besar untuk perbaikan atau rehabilitasinya nanti. Ia sebut dengan urusan buang sampah yang masih tak dipahami itu penting.

"Masyarakat harus disiplin membuang sampah. Banyak diingatkan tidak boleh sembarangan. Terlebih di atas gunung atau di sungai. Itu akan merusak dan mencemari. Sampah harus dibuang pada tempat yang telah disediakan," tegasnya.

Dalam rilis yang diterima redaksi, komunitas penyelenggara kegiatan ini dalam sangat harap gelaran Tasik Baseuh Enjoy Ke-8 bermakna, membawa pesan kuat edukasi. Menjadi momentum penting menyatukan langkah menjaga keberlanjutan alam tempat kehidupan.

Apresiasi-apresiasi yang terlontar menjadi dorongan bagi komunitas pegiat alam ini di Tasikmalaya, terus berkontribusi melancarkan gagasan dan upaya pelestarian lingkungan. Konsisten jaga kelestarian alam. red/rls
 

0 Komentar