Dorong Melek Teknologi Sejak Dini, Mahasiswa Unsil Edukasi Pelajar Internet dan Keamanan Digital

 

Para siswa SMPN 12 Kota Tasikmalaya, mengikuti antusias paparan materi edukasi internet dan keamanan digital yang digelar mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unsil Tasikmalaya.

Tasikplus.com-Para siswa SMPN 12 Kota Tasikmalaya, mendapat bimbingan literasi digital, menggunakan internet aman dan bertanggung jawab. Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP Unsil, melancarkan kegiatan edukasi itu pada Jumat (28/11/25), di sekolah mereka.

Mengemuka dalam kegiatan, edukasi bagi para siswa dimaksudkan para mahasiswa dalam satu kelompok ini agar dapat memahami risiko dan potensi yang ada di internet. Memperkuat aspek literasi digital pelajar yang kini menjadi bagian penting dari kompetensi di masa yang akan datang.

Tak kalah jadi materi paparan, kegiatan untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga keamanan data pribadi, mengenali berbagai bentuk ancaman digital, serta mendorong peserta didik dapat memanfaatkan teknologi dengan tepat dan bijaksana.

“Dengan pemahaman yang diperoleh secara dini, para siswa diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk menghadapi risiko dunia digital dan membangun kebiasaan berinternet yang lebih aman”, jelas ketua kelompok mahasiswa dalam kegiatan itu, Rafi Ahmad Faisal.

Penyampaian materi dalam sosialisasi berupa seminar itu direlevansikan dengan kebutuhan dan tantangan penggunaan internet usia dini. Kemudian memerhatikan aspek SDGs PBB, dimulai SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Inovasi & Infrastruktur. SDG 10: Mengurangi Kesenjangan Digital.

Materi yang relevan dan respons siswa
Konsep penyampaian materi literasi digital kelompok mahasiswa ini mencakup berbagai aspek secara terstruktur, mulai dari cara melindungi data pribadi, mengenali phishing beserta jenis-jenisnya. Dengan bekal ini, diharapkan para siswa lebih siap menghadapi tantangan era informasi dan tidak mudah terjebak dalam situasi yang merugikan.

Upaya tersebut sejalan dengan SDG 10 yang menekankan pentingnya pengurangan ketimpangan, termasuk dalam hal akses dan pemahaman teknologi.

Antusiasme siswa dalam kegiatan, terlihat dari keterlibatan mereka selama penyampaian materi. Relevansi materi dengan kehidupan mereka menjadi faktor utama yang membuat suasana seminar lebih hidup, interaktif, sekaligus menunjukkan bahwa pemahaman literasi digital telah menjadi kebutuhan penting bagi pelajar di era teknologi. red/tim