Perdana di bulan Oktober setelah di bulan-bulan sebelumnya juga digelar. Penyelenggaraan pasar murah pangan merealisasikan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) tahun 2025 Kota Tasikmalaya. Bertempat di halaman kantor kecamatan wilayah paling ujung selatan Kota Tasikmalaya ini.
Ragam komoditas bahan pangan dijajakan. Menempati lapak-lapak yang berderet memanjang dinaungi tenda. Berbagai kalangan warga dengan dominasi ibu-ibu meramaikan lokasinya. Memanfaatkan kesempatan belanja bahan pangan murah.
"Tentunya, kita senang dengan adanya gelar pasar murah untuk kebutuhan dapur seperti ini. Makanya, kita datang", jawab Ny Nunung, seorang ibu berusia 50 tahunan, di lokasi kegiatan, saat ditanya.
Harapannya, gelar kegiatan pasar GPM ini sering, rutin atau periodik diadakan pemerintah. "Baiknya sering-seringlah, biar kita merasa terbantu dengan harga beli sembako hingga bahan pangan lain yang lebih murah ", sambung warga RW/RT 03/01 Tamansari, Kelurahan Tamanjaya, Tamansari itu.
Tak sedikit pula, informasinya, warga mendatangi lokasi kegiatan GPM itu, setelah mereka ketahui dari sebaran di grup-grup WA. Para ketua RW/RT membantu penyebaran info pelaksanaan GPM dalam WA-WA grup lingkungannya.
Komoditi beragam
Sepintas dengan komoditi yang diperdagangkan tampak beragam, termasuk bumbu, aneka bahan sayuran, tentunya lagi sembako. Di lokasi ini telur dijual Rp 26.500/kg, tepung terigu Rp 9.000/kg, minyak goreng dalam dua kemasan berbeda berkisar Rp 15.700 - 16.500/liter.
Gula pasir Rp 16.500/kg, daging ayam Rp 35.000/kg. Ada juga penjualan daging ayam pejantan Rp 25.000/kg. Aneka bahan sayuran dalam kemas satu bungkus dijual Rp 5.000.
Khusus penjualan beras dengan dua jenis yang ditawarkan yakni, medium huler lokal dijual Rp 62.500/5 kg, kemudian jenis beras SHP seharga Rp 60.000/5 kg.
Di bawah harga pasar
Bertemu di lokasi kegiatan, Fria, kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya menjelaskan, gelar pasar komoditi pangan untuk kesekian kalinya diselenggarakan sebagai pelaksanaan dari GPM Pemkot Tasikmalaya.
Menjadi konsep gelarnya, diperdagangkan rupa-rupa bahan pangan. Dalam prinsif harga-harga yang lebih murah atau di bawah harga pasar. Yang diperdagangkan utamanya fokus bahan pangan.
Terselenggara secara kolaboratif, melibatkan lintas institusi, seperti Bulog, kantor BI, pemprov Jabar, Badan Pangan Nasional, TPID, dll. "Bahkan kita pun libatkan komunitas petani, seperti di sini itu ada lapak dagangnya KWT (kelompok wanita tani) daerah", sebut Fria.
Pejabat ini pun sempat menambahkan, tujuan gelar pasar pangan murah atau program nasional GPM, dalam rangka menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan. Untuk yang di Tamansari ini, imbuhnya, mendapat subsidi dari pemprov Jabar sekaligus menadai Hari Pangan Sedunia tahun 2025. red/adv
0Komentar