Unsil Lepas Lulusan, Rektor Beri Pesan Wisudawan Belajar Sepanjang Hayat

Dalam satu sesi wisuda, Rektor Unsil Dr Nundang Busaeri didampingi Ketua Senat Prof Deden, memberi ucapan selamat dan memasangkan selendang kepada mahasiswa berprestasi peraih IPK tertinggi yang didampingi orangtuanya.
Tasikplus.com-Berlangsung dua sesi. Kampus Universitas Siliwangi (Unsi) Tasikmalaya, Rabu (26/6), mewisuda lulusannya. Wisuda Periode IV Tahun Akademik 2023/2024. Berjumlah 968 orang dari berbagai fakultas, di Gedung Mandala Unsil.

Lulusan program diploma (D3) sebanyak 26 orang, FKIP 190 orang, FE dan Bisnis 162 orang, Fak.Pertanian 54 orang, Fak.Teknik 59 orang, Fak.Agama Islam 43 orang, FIKes 30 orang, FISIP 18 orang, Magister 29 orang, serta PPG 355 orang.

Menghadiri acara, ketua senat dan jajaran, para ketua prodi, dosen, dan tentunya para orangtua atau keluarga wisudawan. Namun tanpa kehadiran seorangpun dari tiga wakil rektor Unsil.

Memasuki wisuda kali ini, sebut Rektor Unsil Dr Nundang Busaeri, dalam pidatonya, ada hal yang lebih membuatnya cukup bersyukur, terdapat peningkatan angka rata-rata IPK tingkat universitas yang kini 3,54.

Untuk peraih IPK tertinggi tingkat universitas tercatat atas nama Yosep Sunandar dari FKIP prodi Fisika senilai IPK: 3,97. Sedangkan lulusan tercepat diraih Gina TS, dengan IPK 3,78, masa studi 3,4 tahun.

Rektor memberikan ucapan selamat kemudian mengingatkan, keberhasilan yang tercapai hari ini buah perjuangan keras yang dimulai sejak seleksi masuk, menjalani masa kuliah, melewati ujian-ujian. Lalu yang tak boleh dilupakan dukungan yang telah diberikan banyak pihak. Orangtua tentunya.

Pesan rektor selanjutnya, selepas meninggalkan kampus terus dalam prinsif tak henti belajar sepanjang hayat. Belajarlah seumur hidup, lalu bekerjalah seumur hidup, serta beribadahlah seumur hidup.

“Saya kembali sampaikan itu sebagaimana pesan-pesan seumur hidup itu diamanatkan faunding father kita, Bapak Mashudi”, beber Nundang, di kesempatan acara melakukan pelantikan para wisudawan.

Amanat itu juga sesuai dengan yang dipesankan agama. Dengan terus belajar, sambung Nundang, akan terhindar dari kepikunan karena otak senantiasa dipakai, memori terberdayakan.

Bekerja terus sesuai kemampuan dapat menjadikan fisik yang terlatih, terus beribadah diperintahkan agama. gus
 

0 Komentar