Di Ajang Malam Kadeudeuh, BKKBN Jabar Apresiasi TNI Dukung Percepatan Penurunan Stunting

 

Rangkaian program percepatan penurunan stunting, BKKBN Jabar menggelar Malam Kadeudeuh, akhir pekan lalu. Dalam acara, BKKBN menyatakan apresiasi atas dukungan TNI di program penuruan stunting hingga Bangga Kencana.

Tasikplus, 26 Desember 2022                                                                                               Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, menggelar ajang Malam Kadeudeuh. Hadir beberapa kalangan serta Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Eni Gustina.

Acaranya berlangsung di Prime Park Hotel, Kota Bandung, akhir pekan kemarin. Kegiatan ini merupakan rangkaian upaya BKKBN Jabar, dalam rangka pencegahan dan penanganan stunting menuju Jawa Barat Zero New Stunting pada 2023 yang penuh harap tercapai.

Gelar Malam Kadeudeuh diisi penggalangan donasi program BAAS. Dari ajang diharapkan dapat menghimpun komitmen mitra pembangunan untuk bersama-sama dengan pemerintah berkontribusi melalui donasi dalam rangka intervensi tatalaksana pencegahan stunting.

Kepala BKKBN Jabar Wahidin, dalam acara secara khusus mengemukakan terima kasih dan apresiasi tinggi atas kiprah Tentara Nasional Indonesia (TNI) di berbagai tingkatan dalam memberi dukungan program percepatan penurunan stunting di Jawa Barat.

Kesediaan pimpinan TNI hingga unsur pembina desa untuk menjadi bapak asuh anak stunting (BAAS) menjadi energi baru dalam upaya mempercepat penurunan prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024 mendatang.

Malah, sambungnya, TNI juga berperan besar dalam mendukung program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), khususnya melalui kegiatan TNI Manunggal Bangga Kencana-Kesehatan Terpadu (TMKK) yang rutin dilaksanakan setiap tahun.

Wahidin pun cukup melihat unsur TNI dalam kaitan ini jajaran Babinsa di desa-desa itu dianggap tahu segalanya, hingga ia menjadi pusat informasi percepatan stunting bersama tim pendamping keluarga (TPK).

Kerja sama mutisektor
Sesuai amanat Perpres Nomor 21 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting maupun Peraturan BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024, ditegaskan pentingnya penanganan stunting dilakukan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas, melalui kerja sama multisektor di pusat, daerah, dan desa.

Dalam kebersamaan tangani stunting, genderang BAAS memberikan resonansi lebih besar setelah penyematan Duta BAAS Nasional kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, pada acara puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Yogyakarta, 29 Juni 2022.

Apresiasi yang sama dikemukakan Deputi Bidang KBKR BKKBN Eni Gustina. Termasuk apresiasi untuk Jawa Barat yang dianggapnya penuh inovasi dalam percepatan penurunan stunting. Ia memisalkan adanya gerakan Ngawal Jawa Barat Zero New Stunting (Ngabring), Obrolan Daring Stunting (Odading), dan terakhir memprakarsai Jabar Stunting Summit 2022.

Mendapat sambutan hangat
“Atas nama Bapak Kepala BKKBN, kami menyampaikan terima kasih kepada bapak gubernur dan forum pimpinan daerah Jawa Barat yang telah memberikan dukungan luar biasa pada percepatan penurunan stunting,” ujarnya.

Eni kemudian menyampaikan hal sama di Malam Kadeudeuh turut hadir Ketua Harian Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Jawa Barat, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Jawa Barat, para Danrem dan Dandim serta mitra kerja lainnya.

Kisahnya, Eni mengaku surprise program BAAS mendapat sambutan hangat berbagai lapisan. Setelah KSAD Dudung mengatakan siap menjadi BAAS, langsung waktu itu juga Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan siap menjadi BAAS untuk 50 anak.

Beberapa yang hadir juga mengatakan “Saya ambil sekian anak”, termasuk Pertamina, kemudian bank daerah, dan sejumlah pihak lainnya menyatakan keinginan untuk memberikan bantuan dalam bentuk BAAS. red/rls
 

0 Komentar