Dalam proses pengerjaan gedung praktik kejuruan TKR SMKN 3 Kota Tasikmalaya, yang kini dalam progres 30%. P2S meyakini optimis tuntas sesuai tenggat waktu pengerjaan. |
Tasikplus.com-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Tasikmalaya, terus berupaya memenuhi kelengkapan sarana pembelajaran siswanya. Yang kini cukup kentara tengah dalam proses wujudkan gedung praktik siswa kejuruan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
Kelak dalam proyeksi bangunan yang megah dan refresentatif. Dengan mendapat pendanaan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik SMK tahun 2024 senilai lebih Rp 1,5 miliar. Usulan pembangunan gedung melalui Dinas Pendidikan Jabar itu untuk mengganti sarana yang ada sudah tak memadai.
“Di awal masuk saya ditugaskan ke sini, saat melakukan cek kondisi lapangan saya melihat miris alat-alat mesin praktik sampai ditanam di ruang kelas. Alhamdulillah di tahun sekarang terwujud satu gedung ruang praktik siswa TKR”, ungkap Kepala SMKN 3 Kota Tasik, Drs H Endang Zaenal MAg.
Tentu dalam masa pengerjaan ini, pihak sekolahnya yang ditunjuk menjadi panitia pelaksana swakelola (P2S) oleh dinas, berusaha mengikuti aturan-aturan yang jelas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar
“Alhamdulillah sampai saat ini dengan masa pengerjaan di kisaran 30%, berjalan lancar-lancar saja, semoga tak banyak hambatan berarti hingga usainya kelak”, harapnya dalam perbincangan, Jumat (6/9).
Sempat dikemukakan Endang, ekspektasinya SMKN 3 Kota Tasikmalaya, masuk tipe SMK BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) nanti. Seiring itu langkah-langkah perlengkapannya tengah terus diupayakan. Seperti saat ini yang sudah berlangsung penerapan model teaching factory.
Konsep link and match model pembelajaran itu melibatkan dunia industri dalam satu ruang praktik di sekolah, menghadirkan pendekatan praktis pembelajaran industri yang sesungguhnya, melibatkan kalangan pelaku industri.
Endang kembali mengungkap harapnya, ke depan sekolahnya makin menunjukkan kerja layanan meningkat. Tentunya bagi peserta didik dengan hadirnya gedung berkut fasilitas praktik TKR yang kian terampil.
Hingga layanan perbengkelan dalam gedung itu yang bisa diberikan kepada masyarakat. Pada saatnya nanti dengan bangunan yang jelas nampak dari depan sekolah bisa terlirik jelas ketika memerlukan servis kendaraan.
“Di awal masuk saya ditugaskan ke sini, saat melakukan cek kondisi lapangan saya melihat miris alat-alat mesin praktik sampai ditanam di ruang kelas. Alhamdulillah di tahun sekarang terwujud satu gedung ruang praktik siswa TKR”, ungkap Kepala SMKN 3 Kota Tasik, Drs H Endang Zaenal MAg.
Tentu dalam masa pengerjaan ini, pihak sekolahnya yang ditunjuk menjadi panitia pelaksana swakelola (P2S) oleh dinas, berusaha mengikuti aturan-aturan yang jelas dari Dinas Pendidikan Provinsi Jabar
“Alhamdulillah sampai saat ini dengan masa pengerjaan di kisaran 30%, berjalan lancar-lancar saja, semoga tak banyak hambatan berarti hingga usainya kelak”, harapnya dalam perbincangan, Jumat (6/9).
Sempat dikemukakan Endang, ekspektasinya SMKN 3 Kota Tasikmalaya, masuk tipe SMK BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) nanti. Seiring itu langkah-langkah perlengkapannya tengah terus diupayakan. Seperti saat ini yang sudah berlangsung penerapan model teaching factory.
Konsep link and match model pembelajaran itu melibatkan dunia industri dalam satu ruang praktik di sekolah, menghadirkan pendekatan praktis pembelajaran industri yang sesungguhnya, melibatkan kalangan pelaku industri.
Endang kembali mengungkap harapnya, ke depan sekolahnya makin menunjukkan kerja layanan meningkat. Tentunya bagi peserta didik dengan hadirnya gedung berkut fasilitas praktik TKR yang kian terampil.
Hingga layanan perbengkelan dalam gedung itu yang bisa diberikan kepada masyarakat. Pada saatnya nanti dengan bangunan yang jelas nampak dari depan sekolah bisa terlirik jelas ketika memerlukan servis kendaraan.
“Mudah-mudahan dengan terbangunanya ruang TKR ini anak lebih bersemangat belajar, dan yang tak kalah penting lagi masyarakat dapat mengenal lebih dekat sekolah ini”, ulasnya sembari menambahkan gereget dirinya ingin memupus sedikit pernyataan dulu yang menyebutkan bahwa sekolahnya ini besar, namun gaungnya kurang. red
0 Komentar