Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Fetrizal S SIK MH, menjelaskan kegiatan pihaknya dalam rangka pengecekan stok dan harga beras, dimulai kunjungan ke pasar-pasar, lalu ke entitas Bulog dalam wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota.
Sesampai di area Gudang Bulog beralamat di Jl SL Tobing Kota Tasikmalaya itu, para petugas langsung masuk bangunan gudang yang luas, didampingi petugas Bulog. Setelah beberapa saat melakukan pengecekan disampaikan beberapa laporan, dimulai angka stok, jenis/label, hingga asal beras.
Data yang diperoleh, untuk angka stok beras di Gudang Bulog dalam posisi hingga hari Kamis (29/2/23) sebanyak 405.695 ton, adapun stok beras untuk pasar sebanyak 26.475 Ton
Tumpukan stok antara lain terdiri jenis beras medium Thailand 5%, berlogo Bulog 50 Kg PSO LN kemasan 740 dengan Netto 37.000. Beras Vietnam 5% Logo SPHP 5Kg PSO LN kemasan 300 dengan Netto 1.500. Beras Thailand 5% Logo SPHP 5Kg PSO LN kemasan 4.995 Netto 24.975.
Masih dari keterangan kasat reskrim, harga beras kisaran Rp 14.300 per kg, di pasar per Kamis (20/2) turun pada harga kisaran Rp 13.800 per kg, dengan laporan penurunan setelah mulai ada panen di wilayah Demak dengan harga di asal daerah Rp 13.000 per kg.
Dimungkinkannya juga dengan masih ada harga tinggi di pasar di atas Rp 15.000 per kg lantaran stok lama pedagang yang membelinya di kala harga tinggi. “Kita akan terus lakukan kegiatan pantau ini secara kontinyu sebagai kontrol ketersediaan beras untuk wilayah Priangan”, imbuh kasat reskrim.
Dalam catatan Tasikplus.com, hingga saat ini, masyarakat masih mendapati perdagangan beras di atas harga sebelumnya. Di tempat penjualan pasar tradisional misal, per kilogram dalam kisaran Rp 15 ribu, di warungan berkisar Rp 17 ribu. Harga yang sebelumnya Rp 10 ribu - Rp 12 ribu. gus
0 Komentar