Prof H Deden Mulyana |
Di tengah
situasi pencegahan penyebaran pandemi Covid-19, tahapan proses penerimaan
mahasiswa baru (PMB) tahun 2020, di lingkup perguruan tinggi negeri (PTN), tampaknya
berjalan masih sesuai agenda. Keberlangsungan tahapan proses termasuk untuk
jalur SBMPTN melalui seleksi UTBK (ujian tes berbasis komputer).
Seleksi
bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) merupakan model lainnya dari
jalur pertama PMB dengan SNMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri).
Di tengah serangan virus corona (Covid-19) yang mendunia, banyak aktivitas
ditunda/diubah. Halnya penekanan cukup tertuju menghindari berhimpunnya massa.
“Tahapan
PMB berjalan masih sesuai agenda. Setelah gelar SNMPTN, berikutnya kita siap
gelar UTBK. Berdasar agenda, UTBK akan berlangsung pada 5-14 Juli 2020. Tapi,
persisnya itu digelar atau tidak, saat ini kita dalam posisi //wait and see//
atau menunggu,” ungkap Wakil Rektor I Unsil, Prof H Deden Mulyana.
Dalam
posisi menunggu, jelas dia, pasalnya ada satuan-satuan gugus tugas pencegahan
Covid-19 di wilayah timur Indonesia yang meminta pelaksanaan UTBK diundur
sekitar sebulan. Argumennya, di wilayah mereka masih dalam situasi sebaran
virus corona yang dirasa tinggi.
Kita sih dalam posisi siap gelar. Dengan siap
menerapkan protokol kesehatan cegah penyebaran virus ini. Namun, tentu
gelar-tidaknya UTBK putusannya ada di pihak LTMPT, sebagai lembaga
penyelenggara tes jalur PMB ini,” sambung wakil rektor.
Adapun kuota
penerimaan jalur UTBK, sebutnya, di kisaran 40% dari total 2.800-an penerimaan
mahasiswa baru Unsil tahun ini. Kuota di jalur SNMPTN sebesar 30% dari angka
PMB, dan selebihnya penerimaan melalui ujian mandiri, yang teknis pelaksanaannya
digelar sendiri kampus, melibatkan pihak eksternal.
Sempat
dikemukakan Prof Deden, di kampusnya jelang pelaksanaan UTBK tahun ini sudah siap
dengan menerapkan standar kesehatan pencegahan virus, seperti membatasi tiap
ruangan yang berjumlah setengahnya dari jumlah biasanya. Ruangan yang sudah
disemprot disinspektan sebelum tes.
Jumlah
sif tes yang biasanya empat sif sehari, kini dilaksanakan dua sif saja. Di
banyak sudut ruangan ditempat-tempatkan sarana cuci tangan. Disiapkan tambahan tempat-tempat
tunggu yang berjarak, hingga rencana berkoordinasi dengan lembaga terkait dalam
memersiapkan pembatasan kendaraan masuk kampus. gus
0 Komentar