Tasikplus.com - Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya melakukan kunjungan ke RT 04 RW 13 Kelurahan Lengkongsari Kecamatan Tawang, tepatnya di daerah pemakaman Padasuka, beberapa waktu lalu. Kunjungan tersebut diambil setelah banyak warga menyampaikan keluhan yang membuat mereka resah.
Keluhan utama warga terkait dengan keberadaan menara telekomunikasi atau tower yang berdiri di atas area pemakaman. Warga mengaku terganggu dengan suara bising yang terus-menerus muncul selama operasional.
Setelah melakukan pengecekan langsung, Ketua Komisi III, Anang Sapa'at menyatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil pemilik atau pengelola tower untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut. Ia menyebut, bahwa tower tersebut telah ada sejak tahun 2012 dan saat ini digunakan oleh tiga provider telekomunikasi.
Masyarakat tidak hanya terganggu oleh kebisingan, melainkan juga khawatir dengan kemungkinan penambahan provider. Hal ini bahkan membuat mereka menuntut agar tower tersebut ditutup.
"Kita akan mengundang warga, tim teknis, dan pemilik tower untuk menemukan solusi yang paling baik," ungkap Anang.
Ketua RW 013 Padasuka, H. Oman Rohman, menambahkan bahwa tower BTS tersebut awalnya hanya digunakan satu provider ketika pertama berdiri tahun 2012. Namun, saat ada penambahan provider baru, pihak perusahaan tidak melakukan sosialisasi apapun dengan warga dan juga tidak melibatkan tenaga masyarakat dalam pemasangannya.
Yang lebih meresahkan, kata Oman, pihak perusahaan bahkan pernah mengucapkan kata-kata yang menyinggung warga, seperti "kalau mau uang, kerja, jangan premanisme". Meskipun pernah berjanji menanggung segala resiko dampak tower, perusahaan tidak menunjukkan realisasi apapun ketika warga mengajukan keluhan.
"Warga berharap perusahaan dapat bertanggung jawab dan mencari solusi untuk mengatasi dampak tower. Pemerintah kota juga diharapkan dapat memantau situasi ini dan mengambil langkah tepat untuk melindungi kepentingan warga," pungkas Oman.
0Komentar