Tasikplus.com-Mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Fatih, di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pimpinan Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Senin (15/12/25), melaksanakan kegiatan bakti sosial bersama jajaran.
"Alhamdulillah kami bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Fatih, Bogor", ujar Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dadi Roswandi.
Ia menyebutkan, kegiatan itu menjadi bagian dari penguatan soliditas dan empati ASN, sekaligus sarana edukasi ketahanan keluarga dan pencegahan stunting.
Penguatan keluarga, sambungnya, merupakan fondasi utama dalam membangun generasi berkualitas. Dadi pun menyitir satu ayat dalam surat At-tahrim pada Al-Quran yang berisi perintah Allah SWT pada manusia untuk senantiasa menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka dengan cara menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Upaya menjaga ketahanan keluarga program Kemendukbangga/BKKBN dijalankan melalui berbagai program dan intervensi strategis, termasuk program quick wins seperti Tamasya, GATI, Genting, SiDaya, serta SuperApps tentang keluarga.
Lalu, osialisasi program dilakukan secara aktif ke berbagai komunitas, termasuk pesantren, sebagai mitra strategis pembangunan keluarga.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dirasakan sebagian anak sekolah. Program tersebut dinilainya sebagai wujud perhatian Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Fatih, Ustaz Mulyana, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kunjungan serta bakti sosial yang diberikan kepada para santri. Ia mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa bersyukur atas setiap ketetapan Allah.
“Terima kasih atas bakti sosial kepada para santri, semoga Allah mengganti dengan berlipat ganda dan melimpahkan keberkahan rezeki serta amal solehnya,” tuturnya.
Masih menurutnya, Pondok Pesantren Nurul Fatih didirikan pada tahun 2016 sebagai amanah dari guru di pesantren sebelumnya, dengan tujuan menyebarluaskan ilmu agama.
“Mohon doanya agar seluruh santri dilancarkan dalam mencari ilmu, dijadikan ahli agama dan ahli ikhlas,” ungkapnya.
Adapun jumlah Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang diberikan bantuan nutrisi di kegiatan itu sebanyak 80 KRS yang berasal dari Desa Caringin. red/rls



0Komentar