BNNK Tasikmalaya akan Lebih Intens Menyasar Lingkungan Pendidikan

 

Kepala BNNK Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat (paling tengah), menggelar konferensi pers berisi kegiatan kantornya di 2025, didampingi beberapa unsur pimpinan jajarannya, dihadiri puluhan awak media massa di Tasikmalaya.

Tasikplus.com-Peredaran gelap narkotika, obat terlarang, dan zat adiktif lainnya (narkoba), hingga kini masih menjadi kabar yang menyertai berbagai aktivitas di masyarakat. Kabar itu acap menyentak dengan jumlah barang bukti tertangkap sensasi atau sasaran peredaran yang bisa pada ragam usia.

Halnya laporan Badan Narkotika Nasional Kota/Kabupaten (BNNK) Tasikmalaya, yang lagi bisa menyergap aktivitas transaksi ganja sampai seberat 2,12 kg di tahun 2025. Dalam satu transaksi dari Medan ke Tasikmalaya, itu memanfaatkan jasa ekspedisi paket barang. Penyergapan yang hampir sama jumlahnya di tahun 2024.

Tentunya juga kegiatan BNNK yang melakukan penanganan hingga mendorong poses hukum mereka yang terlibat. Dilaporkan setidaknya pada 2025 ini melakukan layanan rehabilitasi pada 21 orang. Untuk kegiatan asesmen terpadu pada 17 orang, melibatkan tim dokter BNN dan dokter spesialis kejiwaan RSUD, hasilnya mengeluarkan rekomendasi 12 orang direhabilitai, satu orang dilanjut proses hukum, serta empat orang direkomendasikan proses hukum dan mendapat rehabilitasi.

"Kami mengajak berbagai kalangan masyarakat atau segenap pihak untuk sama-sama senantiasa mengawasi anggota keluarga, lingkungan. Sama-sama menekan, peduli mencegah berlangsungnya peredaran gelap narkoba", ajak Kepala BNNK Tasikmalaya, AKBP Hery Sudrajat, Rabu (24/12/25), saat menggelar ekspose kegiatan 2025 dengan awak media di Tasikmalaya.

Adalah langkah pacu BNN memasuki tahun 2026, guna terus menekan atau mencegah peredaran narkoba akan lebih intens melakukan edukasi/sosialisasi menyasar usia anak, remaja atau muda-mudi di lingkungan pendidikan. “Kita akan masuk lebih intens lingkungan sekolah atau lingkungan pendidikan, pesantren, hingga jenjang kampus”, jelas Hery.

Lantas, apa yang menjadi argumen itu, menurutnya, fokus ini sudah menjadi program nasional BNN dalam rangka mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045. Generasi penerus bangsa harus terselamatkan. “Faktanya lagi, anak-anak muda, peserta pendidikan berpotensi jadi sasaran atau pangsa pasar mereka yang tak bertanggung jawab. Bagaimana kemudian kita menjaga tak sampai kehilangan generasi penerus”, beber Hery.

Kemudian yang akan menjadi sasaran pecu antisipasi lainnya atas peredaran narkoba ini, BNNK Tasikmalaya bakal melakukan pengawasan terhadap gerai-gerai penjual rokok elektrik. Pengakuan Hery, pihaknya sudah memiliki daftar gerai-gerai ini. Langkah itu sebagaimana temuan di kota-kota besar didapatinya model baru narkotika yang disebut news psychoactive substances (nps). Zat ini disispkan pada rokok elektrik atau liquid vape. gus