Pejabat dari Dinas penyelenggara pelatihan, memberi support kepada petani tembakau dengan penyerahan simbolik bahan tembakau dan peralatan produk SKT.
Tasikplus.com-Potensi industri tembakau Tasikmalaya didorong untuk lebih berkembang. Halnya ke pengembangan UMKM rokok sigaret kretek tangan (SKT).
Hal itu mengemuka dalam Pelatihan Keterampilan Kerja Industri Hasil Tembakau, di Aula PPIK Senin (13/10/25). Diinisiasi Dinas UMKM Koperindag Kota Tasikmalaya.
Tercatat 100 peserta terdiri petani tembakau dan masyarakat umum, mengikuti pelatihan yang dibagi dalam empat sesi. Mereka ditarget dan mulai dibekali keterampilan untuk mengembangkan UMKM rokok SKT.
Kegiatan itu merespon mulai tampaknya potensi produksi tembakau di kota santri yang sudah mencapai puluhan ton setiap panen.
Dengan keterampilan meracik rokok SKT dari produksi tembakau lokal, diharapkan membuat petani dan masyarakat bisa memperoleh nilai tambah dari keberadaan petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kota Tasikmalaya.
Harga jual produksi tembakau petani juga diharapkan meningkat karena tak perlu merogoh kocek operasional sebagaimana pasarnya masih berada di kota Tasikmalaya.
"Pendirian UMKM rokok SKM juga diyakini akan mendukung pemerintah dalam meminimalisasi angka kemiskinan dan pengangguran," kata Suryana, praktisi usaha tembakau saat mengisi materi di pelatihan.
Dalam pelatihan para peserta dilatih membuat rokok SKT hingga ke jenis produksi cerutu untuk segmen pasar luar negeri.
Suryana menilai pelatihan tersebut jadi sebuah langkah awal yang positif dalam mendukung perekonomian serta mendukung kegiatan pasca-panen petani tembakau di kota santri.
"Pengembangan usaha produksi SKT jadi terobosan bagus. Dengan skala UMKM, para peserta nantinya bisa meraih segmen pasar lokal atau lingkungan sekitar. Kita jangan kalah dengan produsen rokok ilegal. UMKM rokok SKT itu nantinya jadi binaan Pemkot, jadi belum perlu izin dan regulasi yang berat", beber dia.
Ketua APTI Kota Tasikmalaya Asop Saeful Milah mengapresiasi inisiatif Dinas UMKM Koperindag yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. Ia membenarkan bila sejumlah petani tembakau di Kota Tasikmalaya sudah mulai melakukan panen dengan estimasi satu hektar lahan menghasilkan 14 ton tembakau.
"Saat ini baru sekitar 3 hektar yang sudah dipanen," ujar Asop usai pembukaan pelatihan yang dibuka Kepala Bidang Perindustrian Dinas UMKM Koperindag H Ramdhan SPt MT itu. red/rls
0Komentar