Tasikplus.com-Mulai populer di masyarakat. Pemerintah Kota Tasikmalaya, dalam momen-momen tertentu memasilitasi berlangsungnya kegiatan pasar murah pangan. Demikian, masyarakat menyebutnya dengan “Pasar Murah”.
Dikonsentasikan periodik per wilayah kecamatan. Di dalam penyelenggaraannya diperdagangkan beragam kebutuhan bahan pangan, sejak bumbu-bumbuan, bahan sayuran, bahan pokok (sembako), sampai gas tabung berharga subsidi.
Pada pekan kedua Oktober 2025 lalu halnya, gelar pasar murah berlangsung di wilayah Kecamatan Tamansari, di halaman kantor kecamatan paling selatan wilayah Kota Tasikmalaya.
Dari beberapa tulisan banner di sekitar lokasi kegiatannya terbaca, penyelenggaraan pasar murah itu menjabarkan Gerakan Pangan Murah (GPM), program pemerintah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, tampak berusaha konsisten jalankan program ini untuk membantu masyarakat. Dan, rupanya pemkot punya konsep atau pola kapan gelar pasar murah dilancarkan, selain target kegiatan yang sudah ditetapkan.
“Kita laksanakan program GPM ini dengan cukup pertimbangan dan waktu gelarnya yang tepat. Tentunya lagi dengan harga-harga penjualan yang di bawah pasaran”, ujar Fria, kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya.
Ia menegaskan, fokus harga jual komoditas bahan pangan di kegiatan periodik ini berharga di bawah Pasar Induk Cikurubuk. “Pun kapan kita selenggarakan kegiatan GPM ada waktunya”, jelasnya ditanya Tasikplus.com.
Utamanya gelar pasar murah, menurut dia, ketika harga-harga pangan ini ada kenaikan. “Bagaimana kita gelar GPM ini agar masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan terbantu, diupayakan harga-harganya sama bahkan di bawah Pasar Cikurubuk”, ucapnya.
Bahan pangan menjadi fokus utama yang disediakan sebagaimana itu jadi kebutuhan dasar. “Tak kalah menjadi pertimbangan gelar GPM ini lantaran kita (Kota Tasikmalaya) adalah daerah konsumen bukan produsen produk-produk pertanian”, sambung Fria.
Kepala bidang ini juga menyebutkan, pelaksanaan GPM tentunya merujuk pada arahan pemerintah pusat. Setiap pekannya ada rakor dan laporan. Tujuan dari kegiatan GPM untuk menjaga harga pangan stabil, menjaga inflasi. Upaya pemenuhan kebutuhan dalam ekspektasi pangan yang selalu tersedia.
Kapan kegiatan diarahkan?
Fria sempat mengatakan target gelar dalam setahunnya hingga 60 kali. Cukup disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Di luar itu juga ada bantuan dari pemprov dan pemerintah pusat.
Kapan pastinya kegiatan GPM diarahkan, aku Fria, pihaknya cukup terfokus, saat ada kenaikan harga, informasi adanya kelangkaan. Tentunya lagi di saat menjelang momen-momen hari besar yang ditandai konsumsi naik. Seperti hari besar keagamaan atau nasional halnya, hari raya Lebaran, Idul Adha, Natal dan tahun baru.
Termasuk saat ada momen besar daerah seperti tibanya momen Hari Jadi (HUT) daerah, Hari Pangan, dll. Yang disampaikan Fria lagi, kegiatan GPM cukup bersinergi dengan lintas sektor seperti kantor BI, Bulog, Badan Pangan Nasional, Dinsos, TPID, DKPP, lembaga swasta, dll. red/adv
0Komentar