Kebijakan pelantikan tampaknya belum menjawab penempatan jabatan pada sejumlah OPD yang sejak lama mengalami kekosongan. Kecuali hanya serupa rotasi-mutasi antar-instansi.
Kekosongan lama pimpinan OPD banyak disuarakan beberapa kalangan masyarakat. Dalam harap pemenuhan kelengkapan perangkat akan membuat optimalnya kinerja dinas.
Setidaknya sudah cukup jadi konsumsi publik, di Kota Tasikmalaya, ada delapan posisi kepala dinas atau eselon II yang terbiarkan tak ada pemimpinnya berbulan-bulan. Dengan pelantikan 11 pejabat pimpinan tinggi pratama ini, masih tetap menyisakan delapan jabatan eselon II yang masih kosong.
Namun ada pernyataan wali kota saat memberi sambutan di acara pelantikan bahwa untuk pengisian delapan jabatan kosong ini, akan menggunakan managemen talenta, melalui proses serta rekomendasi Badan Kepegawaian Nasional (BKN)
“Pengisian oleh Plt dahulu, besok (12/8) kita isi. Satu atau dua minggu ke depan, on progres ke BKN yang spiritnya menghasilkan ASN yang memiliki integritas. Menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat.” sebut Wali Kota Viman Alfarizi
Bahkan pola managemen talenta (open bidding) ini pun akan diterapkan bagi eselon III dan IV. Berjumlah 200 PNS. Pola itu disiratkannya akan mendorong satu komitmen akuntabilitas.
“Komitmen dalam menegakkan prinsip meritrokasi, transparansi dan akuntabilitas dalam menagemen kepegawaian.” pungkas Viman Alfarizi. red
0 Komentar