Warga Serbu Bazar Pangan Murah di Alun-alun Manonjaya Tasikmalaya

Kegiatan bazar yang dikemas dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah di Alun-alun Manonjaya, Kab.Tasikmalaya, Jabar, langsung diserbu masyarakat yang dalam beberapa pekan ini mendapati harga pangan terutama beras yang meroket naik.
Tasikplus.com-Dalam beberapa pekan ini masyarakat dihadapkan harga beras yang terus naik. Tak ayal mendapati kegiatan penjualan harga sembako murah di lapang terbuka Manonjaya, Kab.Tasikmalaya, Jabar, Jumat (23/2/24), warga langsung memburu, mengerubutinya.

Sejak pagi masyarakat sudah ramai mendekati lokasi Alun-alun Manonjaya itu. Merangseki lokasi kegiatan bertema Gerakan Pangan Murah. Digagas Yayasan Srikandi Pujo Pertiwi bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional. Hingga siang hari, warga masih mengantre. Stok yang dipersiapkan terlihat memadai.

Untuk kali pertama yayasan ini menyelenggarakan bazar pangan murah. Pembina Yayasan Srikandi Pujo Pertiwi, Dr H Iwan Saputra, menyebutkan kegiatannya dimaksudkan membantu warga sehubungan kondisi harga pangan khususnya beras yang belakangan terus merangkak naik.

"Alhamdulillah, kita bisa bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional. Ini kita maksudkan meringankan saja beban yang tengah dirasakan masyarakat. Kita pun sudah sepakat dengan badan pangan untuk menambah titik kegiatan bazar yang diperluas", ujar Iwan.

Ditambahkan mantan pejabat Pemkab Tasikmalaya ini, pihaknya berharap dari kegiatan layanan pasar murah ini bisa membantu sampai kebutuhan mendekati Ramadan. Untuk komoditi yang diperdagangkan dalam jumlah memadai. Berasnya saja hingga 10 ton berikut beberapa komoditas lainnya.

Sangat mengapresiasi
Direktur Stabilitas Pasokan Harga dan Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono, yang hadir di lokasi kegiatan didampingi Iwan Saputra, sempat melakukan peninjauan beberapa lapak penjualan pangan. Termasuk lapak yang memperdagangkan beberapa produk UKM Manonjaya dan sekitarnya.

Maino mengaku, menyambut pihak-pihak yang menginisiasi operasi-operasi pasar murah seperti halnya di Manonjaya ini. “Memang dalam konteks ini semestinya berkolaborasi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita siap bersinergi dengan kalangan swasta, asosiasi, atau kelembagaan masyarakat”, sebutnya.

Agenda lembaganya, sambung Maino, siap gelar kegiatan serupa dalam 1.600 kali tahun ini, baik yang tergagas di tingkat pusat, provinsi, atau daerah. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang mendapat sambutan masyarakat ini. Di tengah situasi harga pangan yang tinggi, beras khususnya”, aku dia.

Menjawab pertanyaan pers, berkenaan harga beras yang terus naik, terang Maino, selayaknya ini dilihat secara utuh dari hulu ke hilir. Kaitan dengan harga naik, efek belum ada panen raya. Dimungkinkan memasuki April mulai ada panen raya, berlanjut ke Mei dan Juni. “Ketika suplai sudah stabil mudah-mudahan harga beras terkoreksi”, pungkasnya.

Beragam komoditas
Dari pantauan Tasikplus.com sepanjang kegiatan dengan berlangsung tertib, beragam komoditi diperjualkan dengan harga-harga tentu di bawah pasaran. Halnya cukup ramai warga menyerbu beras SPHP yang dijual Rp 53 ribu/5 kg. Beras premium Rp 75 ribu/5 kg.

Minyak goreng Rp 14 ribu per liter. Bawang merah Rp 25 ribu per kg. Bawang putih Rp 37 ribu per kg. Daging ayam Rp 32 ribu per kg. Daging sapi Rp 100 ribu per kg. Telur Rp 27 ribu per kg. Gula konsumsi Rp 16 ribu per kg. CRM Rp 45 ribu per kg, CMK Rp 65 ribu per kg. gus
 

0 Komentar