Identifikasi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting BKKBN Jabar Buka FGD

Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Fazar Supriadi Sentosa membuka sesi FGD, dilanjutkan keynote speaker Kepala Bappedajabar, Iendra Sofyan, dan beberapa pemaparan lain.
Tasikplus.com - Berlangsung Selasa (17/10). BKKBN Perwakilan Jawa Barat (Jabar) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), bertajuk Konsultasi dan Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting di Bandung.

FGD dihadiri jajaran kelembagaan mitra BKKBN Jabar halnya, wakil ketua Harian TPPS, Sekretaris TPPS, Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat Setda Jabar, Sekertaris Dinas Kesehatan dan anggota Divisi TPPS provinsi lainnya,

FGD dimaksudkan, mengidentifikasi dan menganalisis regulasi yang berjalan tentang percepatan stunting. Seperti peran, fungsi, wewenang TPPS dan relevansi regulasi percepatan penurunan stunting dikaitkan dengan kondisi terkini di Jawa Barat. Kemudian menganalisa capaian indikator RAN PASTI dan pemetaan mitra-mitra strategis.

Sesi pertama FGD dibuka Kepala Perwakilan BKKBN Jabar, Fazar Supriadi Sentosa. Dilanjutkan keynote speaker Kepala Bappedajabar, Iendra Sofyan, yang memaparkan bahasan upaya percepatan penurunan stunting di Jawa Barat.

Setelah itu pemaparan materi analisis capaian Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 dan RAN PASTI oleh Team Leader TA Pool INEY Regional 2-Bangda Kemendagri, Imam Al-Muttaqin.

Dari pemaparan mengenai analisis capaian didapatkan beberapa indikator intervensi spesifik di Jawa Barat masih harus ditingkatkan capaiannya pada tahun 2023.

Di antaranya, persentase remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) dan cakupan keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan. Melalui FGD ini lagi, disusun kembali rencana strategis percepatan penurunan stunting pada tahun 2024. red/rls


 

0 Komentar