Tekad Kepala SMKN 3 Kota Tasikmalaya Tambah Jumlah Kelas Industri

H Endang ZM
Tasikplus, 8 Maret 2023                                                                                                            Beralamat di wilayah Kec.Tamansari. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Tasikmalaya, dalam hari-hari yang penuh sayup aktivitas peserta didiknya. Masuk dalam urutan sekolah berjumlah siswa gemuk.

Dalam 1,5 bulan ini dipimpin kepala sekolah baru, H Endang ZM. Ia menggantikan kepala SMKN 3 sebelumnya yang memasuki masa pensiun. Endang sudah mengepalai lebih dari satu SMK, tampak ia penuh percaya diri menakhodai tempat tugas barunya.

Dalam satu perbicangan dengan Tasikplus, kepala sekolah ramah dan energik itu, terdengar dalam satu tekad mengokohkan satu visi, meningkatkan kualitas lulusannya. Yang langsung jadi obsesinya, mendongkrak keberadaan kelas-kelas industri.

Kelas itu, satu konsep pengelolaan sekolah bekerja sama dengan perusahaan atau dunia industri. Menghasilkan kompetensi anak yang selaras dengan dunia kerja atau industri. Kolaborasi pengelolaan KBM ini populer juga dengan konsep //link and match// sekolah-industri.

“Kalau saat ini rintisannya baru ada tiga kelas, sementara jumlah rombongan belajar (rombel) anaknya di sini ada 57 kelas. Nah, saya ingin fokus dengan jumlah kelas industri ini yang bertambah,” ujar Endang di ruang kerjanya, Selasa (7/3).

Sejak 2017 pemerintah melalui Kemenperin mencanangkan model kelas industri. Agar lulusan benar-benar terserap dunia kerja. Dalam pelaksanaannya, ada sinkronisasi kurikulum selain para siswa mengikuti kurikulum reguler. Ada pelibatan pengajar asal perusahaan.

“Ke depan kita ingin sebanyak mungkin. Bila perlu semuanya kelas industri, anak kami masuk kelas itu. Sehingga nanti ketika mereka lulus punya sekill yang akan diserap perusahaan yang sudah link and match”, sambung kepala sekolah yang sebelumnya di SMKN-SPP Tasikmalaya.

Endang meyakini urgen, model link and match sekolah, diawali dengan satu MOU. Lalu, membuat kurikulum bersama. Sehingga skill dan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Untuk tiga rombel yang sudah diposisikan kelas industri di sekolahnya, kata Endang, saat ini masih bersifat rintisan, yakni Kejuruan DKV, Kriya Logam dan Kriya Kulit. Penetapan ini pun korelan dengan penyerapan lulusan sekolah yang tinggi.

Pengakuannya, berkenaan dengan tekad itu, sudah melakukan komunikasi dan kunjungan relasi hingga ke Serang Provinsi Banten. “Mereka sangat welcome saat kita sampaikan soal kelas industri ini,” kata Endang.

Malah memasuki pertengahan bulan Maret ini, Endang rencananya mengunjungi dua perusahaan di Semarang. Selain ke luar, gagas sinergi bangun kelas industri tentunya ia bidik dengan perusahaan-perusahaan lokal/daerah yang menyebar di industri pengolahan tekstil di Tasikmalaya.

Masih dari obrolan tertangkap, di awal fokusnya juga memimpin sekolah, Endang menekankan pola kerja segenap jajaran fokus satu visi satu komando. Menuju satu capaian kerja, prestasi, dan kualitas.

Siswa SMKN 3 Kota Tasikmalaya, saat ini berjumlah siswa 1.876 orang, dibimbing 116 orang guru plus TU. Berdiri sejak 1980, SMKN 3 mengelola kompetensi keahlian, Desain Komunikasi Visual (DKV), Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan, Kriya Kreatif Kayu dan Rotan, Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Teknik Kendaraan Ringan Otomotit. red
 

0 Komentar