Sanni Erqansyah |
Pandemi Covid-19,
belum dapat diperkirakan hingga kapan bisa pulih seperti awal. Banyak aktivitas
sosial, ekonomi, dll, terkena dampaknya. Termasuk kinerja perbankan yang dalam
pilihan menahan laju pembiayaan bahkan memberi kebijakan-kebijakan penangguhan pembayaran.
Target-target garapan kinerja bank tertahan.
Pemerintah terus menggenjot upaya cegah pandemi. Menggaungkan penerapan
Protokol Kesehatan Cegah Covid-19. Sejak Maret 2020 sebaran virus corona
(Covid-19) melanda seantero jagat. Perlahan masyarakat dipaksa akrab pandemi.
Kini di antara pengelola usaha dalam harap geliat bangun setelah perjalanan
pandemi setahun ini.
Seperti dituturkan Direktur Utama PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
SIliwangi Tasikmalaya, Sanni Erwansyah, berbulan-bulan belakangan kinerja
tertahan, tak berarti harus terus dalam pilihan pasif. Kembali membangkitkan
semangat sambil penuh kehati-hatian, menerapkan standar aman protokol kesehatan
yang terus dimasyarakatkan.
Pengakuannya, di depan tetap dengan peluang-peluang. Ia bersama jajaran kembali
memertahankan spirit, optimisme, mengelola kinerja, usaha, dan pelayanan. Tanpa
mengabaikan kebijakan-kebijakan pemerintah bagi perbankan, seperti belakangan
untuk melakukan penangguhan-penangguhan pembayaran, menahan laju kredit.
Di depan tak lekang dengan peluang-peluang. “Yang kita gelorakan saat
ini spirit tak boleh turun. Semangat terus dipacu. Dan, saya optimistis di
tahun 2021 ini dengan harapan iklim usaha membaik dibanding tahun kemarin. Saya
tak pernah putus harapan, khususnya dengan peluang usaha yang kita kelola di
tahun ini,” ujar Sanni dalam satu obrolan dengan Tasikplus.
Tak dia elak, kinerja layanan BPR-nya tahun kemarin mengalami
koreksi-koreksi atau penurunan target, seperti aliran aset dan kredit. Namun penurunan
tak cukup signifikan, seperti target pengeluaran kredit senilai Rp 26 miliar
yang kemudian tersalur sekitar Rp 25 miliar. Optimisme dia dengan pangsa pasar
usaha rumahan atau UMKM yang bertahan.
“Sejak awal pangsa pasar atau orientasi layanan kita dunia usaha
rumahan, usaha kecil, warungan, atau UMKM. Kelompok usaha rakyat ini banyak
yang bertahan seperti pengalaman di masa krisis moneter dulu. Saya pun yakin di
2021 ini kelompok usaha ini banyak yang berusaha bangkit selain bertahan
setelah terguncang pandemi covid sepanjang tahun 2020,” bebernya.
Untuk layanan pembiayaan yang ada di BPR
SIliwangi, dengan tawaran tenggat 1-3 tahun pinjaman, dimulai plafon Rp 1 juta hingga Rp 50 juta. Sani
menjanjikan pelayanan cepat di BPR-nya, sejak kantor
pusat di Jl.Siliwangi dan beberapa kantor cabangnya.
Selebihnya, untuk mereka
yang memerlukan nilai pinjaman lebih dari plafon yang ditawarkan itu, ada produk layanan KuWangi Utuh, ada pilihan layanan kredit, kuWangi
Hemat
dengan plafon pembiayaan hingga
Rp 500 juta. gus
0 Komentar