Pemkab Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan, belum lama ini menyelenggarakan sosialisasi sistem informasi rujukan efektif untuk selamatkan ibu dan keluarga (Siresik). /rls |
Memacu pelayanan bidang kesehatan, terutama dengan aspek sasaran kalangan serta keluarganya, pemkab Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan, belum lama ini menyelenggarakan sosialisasi sistem informasi rujukan efektif untuk selamatkan ibu dan keluarga (Siresik). Kegiatan itu berlangsung di satu ruang pertemuan satu hotel di Kota Tasikmalaya.
Hadir pada kesempatan tersebut jajaran kepala dinas di lingkungan pemkab, ketua Tim Penggerak PKK, kepala kantor BPJS Tasikmalaya, para camat di Kab.Tasikmalaya, ada juga Kabid Pelayanan di RSUD Cibinong dr Hj Fusia Mediawaty MH.Kes, dan undangan lain.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi pada Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Tasikmalaya dr Hj Ratih Tedjasukmana menerangkan, tujuan menyosialisasaikan Siresik dan call center untuk memberikan bantuan bagi rujukan pasien gawat darurat di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Program Siresik memiliki tiga komponen upaya penyelamatan.
Jelasnya menurut Hj Ratih, Siresik ini terdiri dari tiga komponen program penyelamatan ibu dan bayi baru lahir yaitu pertama, penguatan tata kelola klinis dan sudah mulai dilaksanakan di RS SMC Kabupaten Tasikmalaya, dan di enam puskesmas di antaranya Puskesmas Rajapolah, Puskesmas Karangnunggal, Puskesmas Sodonghilir, Puskesmas Sukarame dan Puskesmas Sukaraja.
Program penyelamatan kedua, penguatan sistem rujukan yang efektif dan efisien dengan menggunakan sistem informasi rujukan menggunakan TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Ketiga, program penguatan akuntabilitas masyarakat dengan mengadakan forum masyarakat madani.
Mengenai pelaksanaannya, sambung dr Ratih, program Siresik ini sudah berlangsung sejak tahun 2016. Melayani semua kategori dan kasus rujukan, baik rujukan terencana maupun rujukan gawat darurat. “Melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, telah memulai program Siresik dengan menyiapkan call center yang beroperasi 24 Jam non-stop 7 hari seminggu, terdiri dari 8 bidan dan 1 tenaga IT untuk memasilitasi proses rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik, rumah bersalin ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut ( FKRTL),” bebernya.
dr Ratih berharap, program Siresik dapat terlaksana agar pemanfaatan sistem informasi rujukan kegawatdaruratan dapat dirasakan oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Tasikmalaya. “Mudah-mudahan adanya program ini dapat melayani semua kategori kasus rujukan dan mampu memasilitasi laporan kegawatdaruratan di tingkat masyarakat melalui nomor //call center,” harapnya. rls hms
0 Komentar