Kembangkan Penanganan Kolaboratif, Angka Penduduk Miskin Kota Tasik Turun Signifikan di 2023

Kota Tasikmalaya, terus berbenah dan berkembang. Belakangan yang tampak jadi ikon kota ini bentang ruas jalan terlihat elok, Lingkar Utara yang menghubungkan Lingkar Selatan.(Dok.Pemkot Tsm). 
Tasikplus.com-Ada laporan kinerja positif, yang tampaknya itu memberi efek pacu spirit bagi aparatur penyelenggara daerahnya. Program penanganan pengentasan kemiskinan masyarakat di Kota Tasikmalaya, di laporan akhir tahun 2023 menunjukkan penurunan cukup signifikan.

Beberapa tahun ke belakang, kota ini menyandang laporan berpenduduk miskin tertinggi di Jawa Barat. Petinggi daerah yang kala itu seperti kaget, lantas memastikan penyebabnya lantaran tingginya migrasi asal luar daerah ke Kota Tasikmalaya.

Potret yang kontradiktif bila melihat perkembangan wah bertumbuh kota ini dalam beberapa tahun terakhir. Dan, bisa jadi lagi label (kemiskinan tinggi) itu pada akhirnya membawa efek pacu lancarkan langkah-langkah penuh strategi, masif. Hingga capaianya perlahan memupus cap tak elok tadi.

“Alhamdulillah, di akhir tahun 2023 kita mendapat laporan data adanya penurunan angka kemiskinan di kota ini cukup signifikan, hingga di angka 9%”, ujar Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Tasikmalaya, Budi Rahman MSi.

Pada tahun 2022, angka penduduk dalam kategori miskin 12,72% atau berjumlah 87.130 orang. Memasuki tahun 2023 menjadi 11,53% atau dalam jumlah 79.370 orang. Jumlah penduduk kota ini keseluruhan tercatat 736.000 orang.

Budi mengungkapkan penurunan angka penduduk miskin terus berlangsung. Halnya di tahun 2021 berangka 13,13% atau sebanyak 89.460 orang. Dalam arahan pimpinan daerah, sebut Budi, konsep kerja turunkan angka kemiskinan ini dijalankan secara keroyokan.

“Kita jalankan pola kolaborasi. Persoalan tangani kemiskinan ini tak lagi dianggap sebagai tanggung jawab satu dinas. Tapi digarap bersama-sama pada kegiatan-kegiatan yang masing-masing dinas lancarkan”, ujarnya.
Dalam kolaborasi OPD-OPD ini misal, disebutkan Budi, kemiskinan tak hanya jadi urusan semata Dinas Indag. Tapi jadi kegiatan dinas lain, seperti Dinas Naker melancarkan kegiatan-kegiatan pelatihan keterampilan, Dinas Perawaskim bangun jalan lingkungan, drainase. Pun keterlibatan Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan, dll.

Cerita pimpinan Bappelitbangda Kota Tasik ini pula, dengan data penurunan mencapai 9% itu, Kota Tasikmalaya masuk dalam nominasi capaian paling tinggi di Jawa Barat. Dianggap cukup sensasional, serta masuk salah satu daerah secara nasional yang dinyatakan mencapai angka penurunan di urutan tinggi.gus
 

0 Komentar