Laporan Aksi Pelecehan Seksual Kembali Menyembul di Kampus Unsil? Rektorat Siap Telusuri

Tasikplus.com-Lagi. Kabar tak patut, kembali menyembul dari kampus negeri Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Jabar. Dosen kampus ini dilaporkan mahasiswanya melakukan perbuatan pelecehan seksual hingga kekerasan verbal. Ulahnya itu kini sudah ditangani tim Satgas PPKPT Unsil. 


Sebelumnya atau persisnya sekitar Februari lalu, aksi serupa itu dilancarkan dosen fakultas lain di Unsil. Kali ini informasinya, staf pengajar di FISIP Unsil. Korban perlakuan ulah tak senonoh lantas melaporkan perbuatan sang dosen ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT) kampus. 


Masih dari infonya yang menyayup, ulah sang dosen beragam. Di antara modusnya berpura-pura memacari, memegang bagian tubuh, puncaknya mengajak ke hotel. Ada juga kekerasan verbal. Namun, kejelasan perbuatannya itu ditepis Nana Sujana, kepala Biro Umum dan Keuangan Unsil. Versinya, rektorat masih baru akan bekerja melakukan penelusuran sampai pemeriksaan. 


Menjadi penguat peristiwa ini, seperti dibenarkan Nana, sang dosen tertuduh sudah dinonaktifkan dari pekerjaan rutinitasnya mengajar. Dinonaktifkan di pekerjaan tendik. “Ya, dinonaktifkan guna lancarnya investigasi-pemeriksaan”, sebut Nana, dalam satu konfirmasi ke awak media massa, Selasa (1/7/25). 


Nana mengungkapkan, pihaknya sudah menerima surat dari Satgas PPKPT berisi permintaan pemberhentian sementara dosen terduga guna lebih fokus pemeriksaan. “Menindaklanjuti laporan satgas ini selanjutnya akan dibentuk tim investigasi dengan SK rektor”, ucapnya. 


Berbekal SK rektor tim akan terus mencari keterangan-keterangan melalui saksi dan pihak-pihak terkait lain. Mengonfirmasi laporan yang masuk ke Satgas PPKPT. Setelah data, fakta, laporan semua masuk selanjutnya dilaporkan itu ke rektor. Sampai memunculkan rekomendasi kemungkinan sanksi apa yang diberikan kepada yang bersangkutan.


Pada saat berikutnya, rektor akan meneruskan laporan ke kementerian terkait. “Jadi, sampai saat ini kami pun belum bisa memastikan, apa yang dilakukan yang bersangkutan apa yang dilanggar. Intinya kami akan bekerja dulu. Apalagi ini kan SK timnya juga masih dalam proses”, bebernya. 


Di akhir konfirmasi Nana menjanjikan, jika nanti usai proses penelusuran, pemeriksaan, terpenuhinya kebutuhan fakta dan data-data, cukup dimungkinkan kampus akan memberikan pernyataan lebih jelas atau rilis. gus



 

0 Komentar