Sinergi Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Cipatujah Tasikmalaya, Tekankan Pentingnya Bangun Kesadaran Masyarakat

Anggota DPR RI Hj Nurhayati Effendi bersama Wakil Bupati Tasikmalaya H Cecep Nurul Yakin, Koordinator Bid.Adpin BKKBN Jabar Herman Melani, serta Dandim Tasikmalaya Letkol Inf Raden Hendra Sukmadjidibrat, mengisi promosi KIE Tekan Stunting di Cipatujah Tasikmalaya, Minggu (3/9). Dihadiri sekitar 500 orang warga.
Tasikplus.com - Kesadaran dan peran aktif masyarakat menjadi kunci penting penanganan dan pencegahan stunting di masyarakat. Begitupun kolaborasi berbagai institusi, keterlibatan anggota TNI/Polri, jajaran TPPS daerah atau desa, menjadi kebutuhan dalam rangkaian penanganan stunting di dalamnya.

Tak kalah penekanan keterlibatan juga mengarah terhadap jajaran anggota Babinsa (TNI) dan Bhabinkamtibmas (Polri), unsur Persit, bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) desa, yang bisa cukup menentukan dalam penanganan-pencegahan stunting di daerah.

Demikian mengemuka dalam kegiatan Promosi KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di wilayah khusus yang dihadiri anggota Komisi IX DPR RI Hj Nurhayati Effendi, bekerja sama dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Jabar, Pemkab Tasikmalaya, serta Makodim 0612/Tasikmalaya.

Berlangsung di Desa Sindangkerta, Kec. Cipatujah, Minggu (3/9/23). Jadi rangkaian dalam kegiatan promosi KIE ini diadakan olahraga jalan sehat dan senam bersama melibatkan berbagai elemen masyarakat, para Danramil berikut anggota keluarga besar Kodim 0612/Tasikmalaya, jajaran kapolsek, para kades, dengan jumlah yang hadir sekitar 500 orang.

Selain Hj Nurhayati, juga menjadi narasumber di kegiatan itu, Koordinator Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi (Adpin) BKKBN Jabar, Herman Melani, Wakil Bupati Tasikmalaya H Cecep Nurul Yakin, serta Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Raden Hendra Sukmadjidibrata SIP.

Dalam paparannya, Heman Melani menyampaikan, sejauh ini BKKBN Jabar bekerjasama dengan angota DPR RI dan kini dibantu Pemkab dan Kodim 0612 Tasikmalaya, terus melaksanakan kegiatan Promosi KIE Program Percepatan Penurunan Stunting. Halnya kini di Kec.Cipatujah, Tasikmalaya.

Targetnya sebagai penanganan, lalu mendata, hingga mendeteksi wilayah berisiko stunting sebelum jauh berkembang. “Seperti salah satunya adalah di wilayah Kec.Cipatujah terdapat 197 orang baik anak-anak dan balita yang terdampak stunting agar secepatnya tertangani. Dengan sinergi, penanganan memiliki kesamaan”, ujarnya.

Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Raden Hendra Sukmadjidibrata, pada giliran mengisi materi sependapat dengan stunting ini memerlukan penanganan secara bersama. Melibatkan semua lembaga/intansi terkait. Di wilayahnya angka prevalensi stunting masih tinggi.

Sekaitan itu ia pun meminta secara khusus pada keluaraga besar TNI, ibu-ibu anggota Persit terlibat membantu hingga harus mengetahui cara penanganan stunting, guna membantu pemerintah.

Dorong peluang akselerasi
Sementara itu Wakil Bupati H Cecep Nurul Yakin, mengaku menyambut kegiatan promosi KIE di wilayahnya. Cecep menegaskan, kasus masih tingginya warga terkena stunting di wilayahnya cukup dipengaruhi faktor belum adanya kesadaran/kepahaman masyarakat akan penyakit ini.

Ia pun melihat beberapa komponen terlibat intens mulai unsur pemerintahan desa, Babinsa, Bhabinmas, dan tokoh masyarakat sangat proaktif belakangan. Harapannya, jajaran ini terus memaksimalkan upaya, lebih fokus lagi membangun kesadaran masyarakat.Di wilayahnya prevalensi stunting masih di kisaran 24%.

Arahan cecep berikutnya, menyarankan jajaran TPPS terlibat dalam penyusunan Raperdes khusus untuk penanggulangan stunting di tingkat desa. Hal itu guna makin mendorong peluang akselerasi penanganan stunting di masing- masing Lingkungan tempat tinggal keluarga berisiko.

Sering terjadi di pelosok
Giliran anggota DPR RI Hj Nurhayati, ia mengawali paparan dengan menyampaikan, pihaknya bersyukur pada kesempatan berikut ini bisa melaksanakan kegiatan bersama BKKBN, Pemkab Tasikmalaya, dan institusi TNI/Polri, untuk langkah cegah prevalensi stunting di wilayah Kab.Tasikmalaya.

Menurutnya, penanganan stunting merupakan bidang tugasnya di Komisi IX. Menjadi bagian agendanya ke Kab.Tasikmalaya pada tahun 2023. Catatannya, di wilayah kabupaten ini sempat dilaporkan adanya peningkatan angka terkena stunting. Namun langsung dilancarkan berbagai cara untuk menekannya.

“Kasus stunting sering terjadi di pelosok daerah. 70% penyumbang stunting ini sensitif karena sanitasi lingkungan kumuh. Maka dari itu TNI/Polri harus turut turun mendata membantu penanganan stunting di wilayahnya. Mendorong upaya-upaya peningkatan kebersihan lingkungan di masyarakat”, pintanya.

Pun kepada anggota TPPS, harapnya, sosialisasikan penggunaan air bersih, ini untuk menciptakan masyarakat hidup sehat. “Dan, ajak cegah stunting dimulai awal kehamilan. Berikan edukasi kepada warga langkah-langkah yang dapat menekan terjadinya potensi terkena stunting", pungkasnya. red
 

0 Komentar