Warga SMAN 10 Kota Tasik Siap Miliki Masjid, Megah Gedungnya Megah Fungsinya

Masjid An-Nur di lingkungan SMAN 10 Kota Tasikmalaya, yang tengah proses bangun, di lantai satunya sudah siap gunakan.

Tasikplus, 2 Desember 2022                                                                                                          Berada di pinggiran kota. Memasuki lingkungan SMAN 10 Kota Tasikmalaya, spontan pemandangan menguat pengelolaan sekolah serius dalam kesungguhan, keunggulan. Serius memersiapkan generasi hebat. Deret prasarananya memadai. Penuhi kebutuhan edukasi.

Unit-unit gedung pembelajaran umumnya tampak fresh, terurus. Bukan sekadar pacu bangun tak disertai konsistensi pemeliharaan. Itu mulai dari ruang-ruang kelas, kantor, lab-lab, sarana olahraga, hingga penunjang lain seperti area kantin nyaman, dll.

Kemudian, tak kalah perhatian tertuju pada satu gedung yang tengah pacu tuntaskan, yakni bangunan masjid besar sekolah. Terlihat siap berdiri megah di lokasi tengah area sekolah. Melongok sekilas ke bagian dalam depannya, sudah sejuk pandang ornamen interior masjid yang begitu mengidentitas.

“Tahun (2022) ini kita tergetkan lantai satunya selesai, sudah bisa digunakan. Lantai duanya tahun depan, mudah-mudahan,” sambut Kepala SMAN 10 Kota Tasikmalaya, Dr H Yonandi SSi MT, sekeluar ia bubaran satu kegiatan rapat bersama jajaran guru dan TUnya dari masjid itu, saat ditanya, bertemu Kamis (1/12).

Terdengar mantap perspektif kepala sekolah muda energik itu, konsep bangun masjidnya yang refresentatif, untuk jadi satu simpul tanam kuatkan pondasi religitas anak. Bangun kesalehan, kuatkan karakter mereka, sebagai aspek urgen mengokohkan keimanan, nurani, moralitas generasi bangsa di tengah perdebutan global sekarang.

Konteks itu jadi opsi pilihya setelah pola kerja out of the book Yonandi di pemenuhan sarana prasarana sekolah yang terbilang progresif. Ia cukup berambisi dapat mewujudkan visi, unggul prestasi terdepan religi warga sekolahnya. “Pengetahuan penting tapi karakter lebih utama,” persepsi ia bangun generasi bangsa.

Titik konsentrasi bimbing akhlak
Kehadiran masjid ini dalam obsesi Yonandi, bagaimana ia menjadi pusat tambahan penguatan belajar anak. Itu setelah proses tempa pembelajaran umum jabarkan kurikulum. Pendidikan agama, versinya, bukan hanya tanggung jawab guru agama, tapi berbagai pihak.

“Akan kita bikin di sekolah ini urutan pertama dari tujuan utama pendidikan nasional, yaitu akhlakul karimah, generasi soleh-solehah. Masjid An-Nur ini akan jadi titik konstrasi bimbing akhlak anak,” jelasnya.

Tak saja dengan fokus pembiasaan solat Duhur-Ashar berjamaah, akrabkan baca Al-Quran, lalu jadi tempat bina tahfidz Quran. Agenda lainnya untuk menguatkan keimanan-ketaqwaan dengan kajian-kajian keagamaan, tempat tayangan visualisasi hingga agenda-agenda nobar kisah-kisah kepahlawanan.

“Sudah sepakat juga kita ini menjadikannya tempat majelis taklim orangtua. Sedang untuk siswa yang nonmuslim, kita pun siapkan tempat lainnya dalam konsep sama-sama kuatkan nilai-nilai keagamaan,” beber Yonandi yang kala itu didampingi seorang Wakaseknya, Asep Yudi SPd.

Berkah silaturahim
Sekilas dengan bangunan masjid sekolah beralamat di Kelurahan Karikil, Kec.Mangkubumi ini kelak akan berlantai dua. Kapasitas masjid berukuran 500 m2 itu diproyeksikan menampung tiap lantainya 1.000 orang, dengan kegiatan-kegiatan warga sekolah berjumlah siswanya 1.600-an orang.

Mengenai anggaran yang tampak jauh mungkin tersuplai program pemerintah, saat ditanyakan, Yonandi menjawabnya rileks sembari tersenyum, masjid siap berwujud, berkah banyak silaturahim.

“Masjid ini dalam perhitungan total anggarannya lebih Rp 2 miliar. Di tahun ini sudah terserap Rp 1,1 miliar, ya kita dapat berkah dari silaturahmi-silaturahmi Kang,” akunya sembari mengisyaratakan itu asal kolega serta relasinya. Tentunya juga lagi asal swadaya guru dan TU sekolah, rereongan patungan para siswa dan orangtuanya.gus
 

0 Komentar