Elvan Robiyana: Posisi Kita Hanya Melaksanakan Kebijakan Dinas

 

H Elvan Robiyana 

Dalam beberapa tahun terakhir, terlihat ada tren menurun kuantitas garapan penanganan infrastruktur di daerah. Tak kalah berlanjut memasuki masa pandemi Covid-19 di tahun 2020-2021.

Kebijakan pemerintah yang memilih urgen fokus ke penyelematan atau kesehatan masyarakat. Anggaran lebih digelontorkan ke situ yang masih berlanjut sampai tahun anggaran 2022.

Soal intensitas kegiatan di lingkup Dinas SDA Jabar, jadi bagian di dalamnya. Dalam satu obrolan dengan Kadis SDA Jabar, Dikky Ahmad Sidik, saat ini alokasi anggaran kegiatan yang diterima dinasnya hanya berkisar setengah dari biasanya.

Berbincang dengan pejabat baru tiga bulan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki, Dinas SDA Jabar, H Elvan Robiyana ST MSi M.PSDA, susutnya proyeksi kegiatan, tak dielaknya.

Kemudian ia menegaskan jika jajarannya semata sebagai eksekutor kegiatan. “Posisi kita hanya melaksanakan apa yang sudah diputuskan lembaga induk atau kebijakan dinas,” ujarnya.

Banyak kebutuhan penanganan di wilayah UPTD ini pada area situ, sungai dan irigasi, sudah cukup memerlukan penanganan. Kemudian dalam pilihan tertunda lantaran anggarannya yang belum teralokasi.

Kemudian ditanya apa yang jadi fokus garapannya sekarang, Elvan menyebutkan, ada banyak kebutuhan garapan. Semuanya dalam kondisi penting mendapat penanganan. Semua bisa jadi skala prioritas.

“Makanya kita selalu usulkan. Mekanismenya kita tempuh. Namun pada akhirnya kembali ke kesiapan anggaran. Memang semuanya harus berjalan, penanganan pandemi penting juga, ini soal penyelamatan nyawa atau kemanusiaan,” bebernya.

Pada tahun 2022, di wilayahnya hanya terproyeksi satu kegiatan pembangunan kontraktual yakni, revitalisasi Situ Gede. Di tahun mendatang sangat diharapkannya, terealisasi usulan untuk penanganan Irigasi Ciramajaya dan Padawaras.

Pengamatan Tasikplus.com, di lingkup UPTD Ciwulan-Cilaki ini terdapat beberapa kebutuhan pekerjaan guna menjaga kelestarian situ, debit air, serta kerusakan irigasi sporadik menghambat aliran sampai ke area pertanian warga.

Di wilayah kerja UPTD ini membentang panjang sungai yang jadi garapannya kurang lebih 2.000 km. Kemudian ada enam daerah irigasi (DI) dan sungai serta 57 situ/embung. gus
 

0 Komentar