Covid-19 Singkirkan Serangan Demam Berdarah Dengue (DBD)



Ditengah gencarnya pemberitaan virus Corona atau Covid-19 yang kian menjadi jadi, dikabarkan 15 orang meninggal dunia akibat terserang penyakit lain, yakni demam berdarah dengue (DBD).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau agar warganya mewaspadai serangan DBD saat musim penghujan sekarang ini.

"Perlu diingatkan lagi masalah yang berhubungan dengan musim penghujan. Pemerintah sudah mengimbau untuk melakukan bersih-bersih lingkungan," ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (10/3/2020) seperti yang dikutip liputan6.com.

Emil mengaku pemberitaan terkait DBD agak tersingkirkan dari isu soal corona.

 "Kadang-kadang berita ini kalah dari virus Corona, padahal tingkat fatalitasnya tinggi," kata mantan wali kota Bandung itu.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat Berli Hamdani menyebutkan, sedikitnya 15 orang meninggal dunia akibat terserang demam berdarah dengue (DBD) periode Januari hingga awal Maret 2020 di kawasan tersebut.

Berli menjelaskan, dari jumlah tersebut cenderung menurun dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 lalu.

Adapun jumlah kematian akibat DBD pada periode Januari tahun lalu mencapai 26 orang. Lalu pada Februari, sebanyak 23 orang meninggal dunia.

"Sedangkan di 2020 dari periode yang sama Januari Maret 15 meninggal," ucapnya.

Meski mengalami tren penurunan kasus penyakit dan kematian yang diakibatkan, DBD tetap terkategori kejadian luar biasa atau KLB. Hal itu berdasarkan angka yang cukup siginifikan ataskematian pasien.

"Target kita bagaimana caranya agar kasusnya mungkin tidak bisa kita tekan sampai hilang tapi jangan sampai ada yang meninggal lagi," ungkap Berli.

Menurutnya, kasus terbesar DBD terjadi di berbagai daerah. Kebanyakan terjadi di daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi seperti di Kabupaten Bogor, Kota Bandung, dan Kota Depok.* sit
 

0 Komentar