 |
| Berlangsung dalam helat penyelenggaraan tempat yang megah, Unper kembali melepas lulusan dalam Wisuda Ke-8 TA 2025/2026, Kamis (27/11). Jumlah wisudawan asal berbagai jurusan itu kali ini 896 orang. |
Tasikplus.com-Berlangsung dalam penataan helat yang tampak megah, Kamis (27/11/25), kampus Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya, kembali melepas lulusannya. Pelepasan dengan prosesi sidang senat terbuka. Kali ini Wisuda Unper Ke-8 Tahun Akademik 2025/2026. Bertempat penyelenggaraan di Graha Asia Plaza.
Kampus dalam naungan Yayasan Universitas Siliwangi (YUS) ini pada wisuda periode kali ini melepas 875 wisudawan terdiri lulusan strata satu dari sejumlah fakultas. Lalu, di antaranya lulusan Vokasi sebanyak 21 orang. Pelaksanaan wisuda dalam dua sesi, pagi dan siang selepas Dhuhur.Para lulusan antara lain asal FKIP 151 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 283 orang, Fakultas Ilmu Kesehatan FIK 106 wisudawan. Fakultas Teknik 248 wisudawan dan Fakultas Pertanian 87 wisudawan. Menjadi momen monumental bagi Sukma Eka Juliani SP, ia lulusan dengan IPK tertinggi (4.00), dinobatkan sebagai lulusan Terbaik Unper kali ini.
Menghadiri prosesi wisuda, organ pembina yayasan, pengawas, ketua umum dan pengurus YUS, ketua LLDikti Jabar-Banten, pejabat yang mewakili wali kota dan bupati Tasikmalaya, unsur Forkopimda, mitra kerja Unper, dan tentunya para orangtua wisudawan.
“Hari ini menjadi awal untuk meraih sukses berikutnya. Kepada semua orangtua dan keluarga wisudawan, kami juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih sebesar-besarnya atas kepercayaan yang telah diberikan”, ungkap Rektor Unper, Dr H D Yadi Heryadi Ir MSc, saat mengawali pidato wisuda.
Seterusnya pesan rektor, kelulusan bukan akhir dari tujuan belajar. Tapi bisa awal dari perjalanan hidup di dunia nyata. “Kalian akan menghadapi problematika kompleks. Harus berani menghadapi kenyataan dengan cara terus belajar sepanjang hayat. Mengembangkan diri di manapun kalian berada”, paparnya.
Yang ditekankan rektor berikutnya setelah lulusan, “Kehadiran yang bisa memberi dampak pada masyarakat. Harus memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan di masyarakat sesuai bidang masing-masing”, seraya menyebutkan, proses akademik sepanjang berada di kampus sudah membekali kebutuhan itu.
Ia contohkan misal lulusan prodi Farmasi, bisa membawa masyarakat memahami pentingnya kesehatan, obat, mengolah bahan herbal menjadi obat, memunculkan efek sosial dan ekonomi halnya jadi pelaku usaha obat-obatan, membangun ekonomi kecil yang muncul dari misalnya tanaman obat.
Pacu kompetensi lulusan, imbuh rektor, telah kampusnya jalankan dalam ragam bimbingan. Di antaranya dalam pelbatan kegiatan penelitian kampus, program pengabdian pada masyarakat, adanya Desa Binaan. Lalu, penempaan keterampilan yang dibuktikan dengan surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). gus
0Komentar