 |
| Camat Tamansari Gatot Setiabudi, disakiskan kapolsek, danramil, dll. menandai sosialisasia gerakan tanam pohon dengan menanam pohon duren, di lokasi kegiatan, lapangan Pulo, Kecamatan Tamansari. |
Tasikplus.com-Ada kegiatan yang beda dalam ajang Raksa Budaya Santun pada giliran gelar di wilayah Kecamatan Tamansari. Kegiatan untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Tasikmalaya ke-24 itu, lokasi acaranya di lapangan Pulo, Kelurahan Tamanjaya, Selasa (28/10).
Pada rangkaian acara raksa budaya ke delapan ini, beberapa perangkat Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kota Tasikmalaya, menyosialisasikan ajakan pentingnya peduli bertanam pohon atau tanaman. Lalu, teknis bertanam yang benar.
Dijelaskan jika saat ini kebanyakan lingkungan tempat tinggal umumnya dalam kondisi gersang, berhawa panas. Permukaan tanah banyak terpapar langsung matahari. Banyak bebukitan gundul, hingga longsor. Lantaran banyak permukaan tanah tak lagi tertahan pepohonan.
Pada konteks lainnya, jadi prospek tersendiri jika gerakan tanam pohon sudah memasyarakat. Dengan jenis buah-buahan misal rambutan, kadu, dan lainnya, dalam lima tahun ke depan membuat daerah sekitar itu penghasil buah-buahan.
"Iya, kita gelorakan di sini gerakan peduli bertanam pohon. Kita lakukan penyuluhan, kita beri edukasi. Fokusnya mengedukasi, membangun semangat masyarakat. Kita sosialisasikan juga cara menanam pohon yang benar", jawab Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), Anisa Kardiati SPI MP, saat ditanya.
Ada harapan memang, sambung ia, gerakan peduli bertanam ini jika sudah memasyarakat, misal di jenis buah-buahan dapat membuat daerah hijau hingga kaya buah, produktif. Pada gerakan jenis tanam lainnya, bisa mendorong swasembada pangan, padi, dll.
"Kita ingin berkontribusi di ajang Hari Jadi Oktober ini, dengan memberi penyuluhan, membuat lahan menghijau, produktif, baik dengan jenis hortikultura, buah-buahan, dll. Yang lebih penting semangatnya, memanfaatkan lahan pekarangan, kebun, dll", beber Anisa di lokasi perayaan HUT Kota Tasik tahun 2025 di wilayah Kecamatan Tamansari.
Menandai ajakan peduli bertanam pohon oleh perangkat Bidang TPHP, dilakukan simbolisme tanam pohon rambutan dan duren. Diawali oleh Camat Tamansari, Gatot Setiabudi, diikuti danramil, kapolsek Tamansari, dll. Di lokasi lahan berbukit Pulo, area sekitar Situ Cibeureum, Kecamatan Tamansari.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Wahid SPd, mengaku mengapresiasi sosialisasi gerakan tanami lahan kembali oleh perangkat DKP3 Kota Tasikmalaya. Semangat itu penting, mendorong kepedulian masyarakat di tengah kondisi lahan-lahan hijau yang makin langka sekarang. Kondisi ini cukup memerlukan langkah dan konsistensi.
"Selain itu, ada urgensi lainnya berkenaan dengan makin menyusutnya angka penggarap lahan pertanian, tak kalah dengan jumlah penggarap sawah di banyak daerah yang makin seret belakangan ini. Perlu dorongan ini dengan spirit dan stimulasi bagi kepentingan regenerasi kalangan pelaku garap lahan pertanian kita", katanya. red/adv
Pada rangkaian acara raksa budaya ke delapan ini, beberapa perangkat Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan Kota Tasikmalaya, menyosialisasikan ajakan pentingnya peduli bertanam pohon atau tanaman. Lalu, teknis bertanam yang benar.
Dijelaskan jika saat ini kebanyakan lingkungan tempat tinggal umumnya dalam kondisi gersang, berhawa panas. Permukaan tanah banyak terpapar langsung matahari. Banyak bebukitan gundul, hingga longsor. Lantaran banyak permukaan tanah tak lagi tertahan pepohonan.
Pada konteks lainnya, jadi prospek tersendiri jika gerakan tanam pohon sudah memasyarakat. Dengan jenis buah-buahan misal rambutan, kadu, dan lainnya, dalam lima tahun ke depan membuat daerah sekitar itu penghasil buah-buahan.
"Iya, kita gelorakan di sini gerakan peduli bertanam pohon. Kita lakukan penyuluhan, kita beri edukasi. Fokusnya mengedukasi, membangun semangat masyarakat. Kita sosialisasikan juga cara menanam pohon yang benar", jawab Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP), Anisa Kardiati SPI MP, saat ditanya.
Ada harapan memang, sambung ia, gerakan peduli bertanam ini jika sudah memasyarakat, misal di jenis buah-buahan dapat membuat daerah hijau hingga kaya buah, produktif. Pada gerakan jenis tanam lainnya, bisa mendorong swasembada pangan, padi, dll.
"Kita ingin berkontribusi di ajang Hari Jadi Oktober ini, dengan memberi penyuluhan, membuat lahan menghijau, produktif, baik dengan jenis hortikultura, buah-buahan, dll. Yang lebih penting semangatnya, memanfaatkan lahan pekarangan, kebun, dll", beber Anisa di lokasi perayaan HUT Kota Tasik tahun 2025 di wilayah Kecamatan Tamansari.
Menandai ajakan peduli bertanam pohon oleh perangkat Bidang TPHP, dilakukan simbolisme tanam pohon rambutan dan duren. Diawali oleh Camat Tamansari, Gatot Setiabudi, diikuti danramil, kapolsek Tamansari, dll. Di lokasi lahan berbukit Pulo, area sekitar Situ Cibeureum, Kecamatan Tamansari.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Wahid SPd, mengaku mengapresiasi sosialisasi gerakan tanami lahan kembali oleh perangkat DKP3 Kota Tasikmalaya. Semangat itu penting, mendorong kepedulian masyarakat di tengah kondisi lahan-lahan hijau yang makin langka sekarang. Kondisi ini cukup memerlukan langkah dan konsistensi.
"Selain itu, ada urgensi lainnya berkenaan dengan makin menyusutnya angka penggarap lahan pertanian, tak kalah dengan jumlah penggarap sawah di banyak daerah yang makin seret belakangan ini. Perlu dorongan ini dengan spirit dan stimulasi bagi kepentingan regenerasi kalangan pelaku garap lahan pertanian kita", katanya. red/adv
0Komentar