GUCiTUM5GSW7BSYoTUCpTSYp
Berita
Update

Pupuk Bersubsidi, Stok Melimpah, Penyerapan masih Rendah

Ukuran huruf
Print 0
Tasikplus.com-Produsen pupuk bersubsidi dalam negeri, memastikan kondisi stok saat ini dalam kondisi aman, memadai. Pernyataan itu sekaligus menampik info yang acap mengabarkan kekurangan distribusi pupuk bersubsidi hingga menyulitkan petani. 

Hal tersebut mengemuka dalam Sosialisasi Tata Kelola Penyaluran Pupuk Bersubsidi yang digelar manajemen Pupuk Kujang, Pupuk Indonesia, dengan peserta para wartawan di Tasikmalaya, Senin (22/9/25). 

Bertempat di satu rumah makan Jl Mashudi Kota Tasikmalaya, beberapa unsur pimpinan di BUMN penghasil pupuk itu mengungkapkan update regulasi tata kelola, alokasi, dan distribusi pupuk bersubsidi. 

"Sosialisasi update tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi ini dimaksudkan memberikan informasi terkini mengenai ketersediaan dan distribusi pupuk yang cukup aman untuk kebutuhan petani", kata Officer Hubungan Eksernal, Departemen Komunikasi dan Administrasi Korporat Pupuk Kujang, Dondon Try Laksono dalam acara.  

Pada tujuan lain sosialisasi, sambungnya, adalah silaturahmi sebagai pesan penting juga. Namun tak kalah ingin disampaikan melalui kegiatan sosialisasi bahwa stok pupuk subsidi siap menghadapi masa tanam "Asep" (Agustus - September) 2025. Termasuk intensitas tanam yang lebih cepat, terdorong musim hujan yang lebih awal beberapa pekan terakhir.

Disampaikannya, belakangan ini regulasi tata kelola pupuk bersubsidi terus turun menyempurnakan aturan-aturan sebelumnya. Sekaitan itu juga produsen pupuk Tanah Air siap  sambut masa panen, stok aman. Yang tak kalah jadi perhatian produsen pupuk untuk mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo, dan peningkatan ketahanan pangan. 

Ketika informasi kelangkaan- kesulitan petani mendapatkan distribusi pupuk bersubsidi, pemateri dalam sosialisasi memungkinkan itu berkaitan dengan penanaman lahan yang tidak bersamaan, data nama penyerap pupuk (petani) yang tidak teralokasi, atau dia tidak masuk dalam kelompok tani. 

Namun khusus untuk temuan masih adanya penjualan pupuk bersubsidi di atas HET di daerah, menjadi hal yang jadi sorotan. Itu bisa berkenaan ulah pengelola kios atau fase distribusi yang sudah di luar alur. Dan, manajemen Pupuk Indonesia, terbuka untuk pengaduan ini. 

Saat sosialisasi membahas stok pupuk bersubsidi kekurangan, pemateri menyitir kemungkinan aspek usulan di satu wilayah yang tidak tepat, sehingga angka distribusi tak sebesar kebutuhan. Bahkan, faktanya justru ada gap antara RDKK dan realisasi. 

Dalam sosialisasi dikemukakan, stok pupuk bersubsidi nasional saat ini melimpah. Kapasitas produksi dari Pupuk Indonesia kurang lebih 13,9 juta ton, meliputi Urea, NPK, ZA, belum jenis organik. Ini dihasilkan lima pabrikan atau produsen dalam BUMN Pupuk Indonesia

Untuk wilayah Jawa Barat halnya, dengan keberadaan 48 gudang penyangga, termasuk ini memenuhi Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, memiliki stok pupuk bersubsidi 24.752 ton, malah dalam RDKK-nya tersedia sejumlah 36289 ton. 

Dalam proyeksi distribusi masa tanam Agustus-September ini, jumlah serapannya masih dikata rendah, di kisaran 56%. "Saya rasa ini cukup melimpah, tinggal menunggu teman-teman (jaringan distribusi) untuk menyalurkan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan", sebut pemateri dalam sosialisasi. red
Pupuk Bersubsidi, Stok Melimpah, Penyerapan masih Rendah
Periksa Juga
Next Post

0Komentar




Tautan berhasil disalin