MPLS di Sekolah Ini Perkuat Moral Siswa Cegah Terjerat Peredaran Narkoba

Lebih seribuan siswa baru SMKN 2 Kota Tasikmalaya, sejak Kamis (17/7), mengikuti kegiatan MPLS. Sekolah ini mengundang kalangan pemateri kompeten bidang pencegahan narkoba dalam MPLS, memersiapkan mental pelajar terhindar jerat narkoba.

Tasikplus.com-Mengisi kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, pendidik di SMKN 2 Kota Tasikmalaya, punya konsep tak hanya sekadar persiapkan siswa kelas X paham aspek akademik serta kenal lingkungan sekolah.


Rupanya lagi menjadikan ajang itu membentuk karakter dan meningkatkan kesadaran peserta didik terhadap bahaya narkoba sejak dini. Sekolah menghadirkan pemateri dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Kota Tasikmalaya.

Berlangsung dimulai Kamis(17/7), tahun ini SMKN 2 Kota Tasikmalaya berpeserta didik baru sejumlah lebih seribu orang. Di pembukaan MPLS, Kepala SMKN 2 Kota Tasikmalaya, Anton Susanto SPd MPd, mengaku punya tekad, tidak ingin siswanya hanya unggul punya keterampilan, tapi juga kuat secara moral dan mental.

Pencegahan narkoba harus dimulai sejak dini, dan sekolah adalah benteng pertama yang harus memperkuat pertahanan itu. Keterjebakan penyalahgunaan mudah dipengaruhi dan sering kali terjadi lantaran ia kurang memiliki pengetahuan serta kontrol diri yang kuat.

Rangkaian MPLS tidak hanya mengenalkan lingkungan sekolah secara fisik dan akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting terkait kehidupan sosial, karakter, dan kewaspadaan terhadap ancaman nyata di lingkungan sekitar, salah satunya adalah bahaya narkoba.

Seorang pemateri dari BNN, Novian, dalam paparannya antara lain mengemukakan, peredaran narkoba berdasar catatannya, masuk berbagai macam cara. Untuk bisa mencegahnya penting memiliki prinsip kuat. Kalangan remaja menjadi sasaran utama yang dianggap rentan oleh jaringan peredarannya.

Novian kemudian memberikan pemahaman tentang jenis-jenis narkoba, modus peredarannya, serta dampak jangka pendek dan jangka panjang yang bisa ditimbulkan, baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam acara.

Melalui pendekatan yang komunikatif dan interaktif, siswa diajak untuk mengenali, menolak, dan mencegah narkoba dengan langkah konkret, termasuk menjauhi pergaulan bebas dan membangun lingkungan positif.

Acara edukasi tampak berlangsung dalam suasana penuh antusias. Para siswa terlihat aktif bertanya, berdiskusi. Kegiatan pun diisi sosialisasi pendapat tentang berbagai bentuk penyimpangan remaja yang berkaitan dengan narkoba, bullying, hingga tekanan pergaulan. red/dan
 

0 Komentar