Disokong Yayasan, Civitas Akademika Unper Gelar Diskusi Panel “Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”

Diskusi Panel Unper mengangkat bahasan visi Indonesia Emas 2045, di kampus Unper, Selasa (10/6), mengangkat enam topik. Dihadiri berbagai kalangan, sepanjang sesi inti diskusi diisi penuh tanya jawab. 


Tasikplus.com-Menelaah program sekaligus mendukung capaian visi nasional “Indonesia Emas 2045”, civitas akademika Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya, Selasa (10/6/25), menggelar diskusi panel bertema arah pembangunan jangka panjang nasional itu.


Dihadiri sekitar 100 peserta asal berbagai kalangan, terdiri akademisi beberapa kampus, birokrasi pemerintah daerah, unsur TNI/Polri, organ yayasan (YUS) penanung Unper, pemerhati, budayawan, mahasiswa. Diskusi panel “Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” itu mengangkat enam tema.

Ketua Pembina Yayasan Universitas Siliwingai (YUS) Letjen TNI (Purn) H Endang Suwarya mengungkapkan, dirinya termasuk orang yang sejak lama terus mengikuti, mengamati visi-visi arah pembangunan nasional. Mengikuti secara utuh. Kepentingannya dalam rangka turut mengawal, mendukung, andil.

Ia pun menganggap luar biasa dengan visi Indonesia Emas 2045. Sepengetahuannya, itu produk pikir/rancang orang-orang hebat, intelek. Menargetkan kelak negeri ini maju, mandiri, sekalipun satu gagasan bisa tak lepas dalam implementasinya ada kelemahan-keunggulannya.

Optimismenya, visi itu tercapai manakala segenap elemen bangsa bersatu. Negara ini punya potensinya dan bisa berkembang. Kepada yang tak sependapat, ia pun memersilakan mengkritik program-program pemerintah, namun itu dilakukan setelah menguasai utuh konsepnya.

“Saya selalu berusaha mengikuti utuh setiap program yang digagas. Tapi sekarang banyak pihak hapalnya sedikit, 30% misal, sudah langsung mengoreksi, menjelek-jelekkan”, bebernya dalam sambutan di awal/pembukaan diskusi.

Ajang diskusi digambarkannya sebagai dukungan terhadap arah pembangunan jangka panjang nasional, visi Indoenesia Emas 2045 itu. Ia sempat memotivasi kalangan akademisi muda untuk terus berkontribusi. Kaitan dengan visi itu, katanya, generasi muda saat ini yang akan menikmatinya nanti.

Diingatkannya, ketika Indonesia maju, bisa sejajar dan dihormati dunia, banyak pihak, negara lain, yang tidak suka. “Jangan terpengaruh dengan hal-hal seperti itu”, pesannya seraya menambahkan, dirinya senantiasa berusaha mendukung arah pembangunan nasional. “Terserah siapa yang memimpin”, imbuhnya.

Diskusi panel berlangsung dalam dua sesi. Sejumlah panelis asal kampus Unper selain tentu ada yang dari luar. Enam topik bahasan, di sesi I meliputi, Swasembada Pangan dan Energi, Hilirisasi dan Industrialisasi, Makan Bergizi Gratis. Di sesi berikutnya menyoroti tren isu hangat, Danantara, Lingkungan Hidup dan Sunda Wiwitan.

Sepanjang sesi diisi diskusi terbuka dan tanya jawab. Di awal acara, Rektor Unper Dr D Yadi Heryadi, memberi pengantar bahasan. Hasil diskusi yang berlangsung sejak pagi hingga sore itu, menurut rektor, akan dibukukan, menjadi naskah akademik kampus, dan opsinya lagi disampaikan kepada pemerintah.

Yang tak kalah ia sebutkan juga, ajang diskusi benar-benar mengajak berdiskusi bersama sejumlah pihak, tentunya dalam berkontribusi terhadap negara. Selain, selalu mempelajari banyak hal secara utuh. gus
 

0 Komentar