H Noves Narayana, Pengurus BPC PHRI Kota Tasikmalaya
Tasikplus.com - Pengurus Badan Pimpinan Cabang Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPC PHRI) Kota Tasikmalaya, mengeluhkan penurunan pendapatan hotel dan restoran dalam beberapa bulan terkahir. Hal itu salah satunya dampak dari kebijakan efisiensi anggaran oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan, Wakil Ketua Bidang Organisasi BPC PHRI Kota Tasikmalaya, H Noves Naraya, kepada wartawan, usai kegiatan halal bihalal, di Sakura Room Hotel Santika, Rabu, (30/4/25).
Ia menyebut, selama ini PHRI sudah turut berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tasikmalaya, tak kurang dari Rp 4 Miliar per tahun masuk ke kas negara.
Namun saat ini, kata Noves, kondisinya sedang tidak baik baik saja, dalam beberapa bulan kebelakangan, industri hotel di Kota Tasikmalaya tengah mengalami penurunan, baik jumlah hunian, atau pun kegiatan pemerintah yang semula sudah terjadwal, kemudian harus dibatalkan karena efek efesiensi anggaran.
"Banyak kegiatan yang dibatalkan, ada juga yang belum jelas lanjut atau tidak. Tolong diperhatikan, karena dampaknya sangat luas, baik terhadap PAD, juga bisa berdampak pada tenaga kerja. Kalau hotel sudah tidak ada pendapatan yang cukup, otomatis salah satu opsinya melakukan efesiensi, karena tidak mungkin kita kuat. Bisa saja kenanya ke pegawai juga," ujarnya.
Pihaknya akan melakukan audiensi dengan DPRD untuk menyampaikan beberapa hal yang sedang dihadapi. Mudah mudahan ada solusi.
"Kita menyadari kondisi negara saat ini seperti apa, mari kita pikirkan bersama oleh para pemegang kebijakan," pungkasnya. Pid
0 Komentar