Tasikplus.com-Di tengah kesibukan hari-hari mengisi momentum masa kampanye, calon wali kota (cawalkot) Tasikmalaya bernomor urut 2, H Ivan Dicksan, pada Jumat (15/11) siang, menerima kunjungan pengurus Paguron (Perguruan) Pencak Silat Ligar Mustofa.
Dipimpin Ketuanya, Nanang, kunjungan perwakilan warga paguron itu diterima langsung H Ivan Dicksan yang tengah berada di kampus STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Tasikmalaya.
“Saya cukup berbahagia, akhirnya bisa bertemu bersilaturahmi dengan Bapak (Ivan Dicksan). Kedatangan saya ini dengan beberapa rekan pengurus di Paguron Ligar Mustofa”, ungkap Nanang sesaat memperkenalkan ketika pertemuan dimulai.
Bahasan lainnya sempat dikemukakan, keberadaan peguron itu yang sempat terpisah-pisah. Namun kini dalam suasana menyatu kembali. Tentunya pesan mereka pun membawa kabar dukungan terhadap Ivan Dicksan di perhelatan Pilkada 2024. Selain itu, mereka punya agenda gelar pacuan kuda memasuki bulan Desember 2024.
“Kalau ditanya itu, jujur ingin saya katakan bahwa Pak Ivan ini adalah sosok yang sempat mensupport kita saat paguron pada satu kondisi memerlukan arahan. Pak Ivan ini pun termasuk figur yang cukup punya pengalaman di pemerintahan Kota Tasikmalaya”, timpalnya saat ditanya Tasikplus.com seusai pertemuan, ketika menjatuhkan pilihan pada paslon nomor 2.
Dalam pertemuan itu, Ivan Dicksan menyatakan banyak terima kasih pada jajaran di Paguron Ligar Mustofa yang sudah menjumpai bersilaturahmi. “Maaf kalau selama ini saya tak banyak menemui atau bersilaturahmi, lantaran keterbatasan waktu", ujarnya.
Ivan mengajak mereka untuk bersama-sama memajukan Kota Tasikmalaya, pada aktivitas masing-masing. “Menjadi komitmen kami juga paslon nomor 2 untuk bisa membantu segenap potensi dan aset daerah, termasuk cukup jadi perhatian dengan seni, budaya daerah dan olahraga, bagaimana ke depan makin berkembang atau maju”, akunya.
Ketika budaya, seni, olahraga ini terus terpertahankan, di dalamnya ada pesan-pesan dan nilai-nilai pendidikan, karakter. “Kalau saya ditakdirkan kelak memimpin Kota Tasik, olahraga pencak silat Tasikmalaya ini jadi bagian yang ingin terus dibina. Sebab, bisa jadi orang tidak tahu filosofisnya, apa pesan moralnya terlebih bagi anak-anak”, pungkas Ivan.
Sekilas dengan Ligar Mustofa, imbuh Nanang, sebenarnya lebih pada satu aliran pencak silatnya, bukan nama paguronnya. Ligar artinya mekar, Mustofa adalah petikan semangat dari nilai-nilai kewalian/keislaman.
Keberadaannya di Tasikmalaya, semula berpusat di Cilembang dan Mangkubumi. Usianya terbilang sudah ratusan tahun. Saat ini berkembang di daerah lain di Jawa Barat sampai Bogor. “Belakangan ini pun kita mulai ada konsolidasi, kesepahaman, dengan jajaran di luar daerah untuk kembali mengeratkan atau mengokohkan paguron ini”, tambahnya. gus
Dipimpin Ketuanya, Nanang, kunjungan perwakilan warga paguron itu diterima langsung H Ivan Dicksan yang tengah berada di kampus STIA YPPT Priatim Tasikmalaya, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Tasikmalaya.
“Saya cukup berbahagia, akhirnya bisa bertemu bersilaturahmi dengan Bapak (Ivan Dicksan). Kedatangan saya ini dengan beberapa rekan pengurus di Paguron Ligar Mustofa”, ungkap Nanang sesaat memperkenalkan ketika pertemuan dimulai.
Bahasan lainnya sempat dikemukakan, keberadaan peguron itu yang sempat terpisah-pisah. Namun kini dalam suasana menyatu kembali. Tentunya pesan mereka pun membawa kabar dukungan terhadap Ivan Dicksan di perhelatan Pilkada 2024. Selain itu, mereka punya agenda gelar pacuan kuda memasuki bulan Desember 2024.
“Kalau ditanya itu, jujur ingin saya katakan bahwa Pak Ivan ini adalah sosok yang sempat mensupport kita saat paguron pada satu kondisi memerlukan arahan. Pak Ivan ini pun termasuk figur yang cukup punya pengalaman di pemerintahan Kota Tasikmalaya”, timpalnya saat ditanya Tasikplus.com seusai pertemuan, ketika menjatuhkan pilihan pada paslon nomor 2.
Dalam pertemuan itu, Ivan Dicksan menyatakan banyak terima kasih pada jajaran di Paguron Ligar Mustofa yang sudah menjumpai bersilaturahmi. “Maaf kalau selama ini saya tak banyak menemui atau bersilaturahmi, lantaran keterbatasan waktu", ujarnya.
Ivan mengajak mereka untuk bersama-sama memajukan Kota Tasikmalaya, pada aktivitas masing-masing. “Menjadi komitmen kami juga paslon nomor 2 untuk bisa membantu segenap potensi dan aset daerah, termasuk cukup jadi perhatian dengan seni, budaya daerah dan olahraga, bagaimana ke depan makin berkembang atau maju”, akunya.
Ketika budaya, seni, olahraga ini terus terpertahankan, di dalamnya ada pesan-pesan dan nilai-nilai pendidikan, karakter. “Kalau saya ditakdirkan kelak memimpin Kota Tasik, olahraga pencak silat Tasikmalaya ini jadi bagian yang ingin terus dibina. Sebab, bisa jadi orang tidak tahu filosofisnya, apa pesan moralnya terlebih bagi anak-anak”, pungkas Ivan.
Sekilas dengan Ligar Mustofa, imbuh Nanang, sebenarnya lebih pada satu aliran pencak silatnya, bukan nama paguronnya. Ligar artinya mekar, Mustofa adalah petikan semangat dari nilai-nilai kewalian/keislaman.
Keberadaannya di Tasikmalaya, semula berpusat di Cilembang dan Mangkubumi. Usianya terbilang sudah ratusan tahun. Saat ini berkembang di daerah lain di Jawa Barat sampai Bogor. “Belakangan ini pun kita mulai ada konsolidasi, kesepahaman, dengan jajaran di luar daerah untuk kembali mengeratkan atau mengokohkan paguron ini”, tambahnya. gus
0 Komentar