Ivan Dicksan Bertemu Ratusan Warga di Tamansari, H Jani: Ini Harus Jadi Hajat Kita

Ratusan warga asal enam kelurahan di Kecamatan Tamansari, menghadiri kunjungan Ivan Dicksan yang berlangsung, Kamis (7/11), di rumah tinggal seorang pemuka masyarakat, Salim Taryana.


Tasikplus.com-Kembali menyapa warga. Calon Wali Kota (Cawalkot) Tasikmalaya, H Ivan Dicksan, Kamis (7/11) sore, bertemu ratusan massa yang menunggunya di lingkungan Sindangreret, Kelurahan Tamanjaya, Kecamatan Tamansari.


Yang hadir di acara terdiri para tokoh masyarakat, pemuda, pemuka agama, ketua RT/RW asal enam kelurahan di wilayah Kecamatan Tamansari. Pertemuan di sekitar rumah tinggal, Salim Taryana, seorang pemuka warga.

Sebelum cawalkot memberi paparan, figur tokoh yang juga mantan Ketua DPC PPP Kota Tasikmalaya, H Jani Wijaya, memberi sambutan ucapan selamat datang. Berterima kasih pada masyarakat yang sudah datang.

Di hadapan yang hadir hampir 350 orang itu, H Jani mengajak warga menjadikan pertemuan itu sebagai silaturahmi penting. Berkenaan pilkada yang sudah di depan mata, ajaknya, semestinya dijadikan momentum turut serta berpikir atas apa yang jadi lebih baik di depan.

Harus siap jadi bagian
"Ini (pilkada) harus jadi hajat kita (masyarakat), momentum berpikir apa yang harus diperjuangkan. Kita, Anda, harus siap jadi bagian yang dapat membawa perubahan daerah lebih maju, membawa peningkatan kesejahteraan", ujarnya.

Hidup harus punya tujuan. Pilih, lanjutnya, pemimpin yang mumpuni. Punya program realistis yang dibutuhkan. Jangan tergiur iklan-iklan yang belum tentu benarnya. Ia pun terus mengarahkan peserta atas calon pemimpin yang sudah hadir di hadapan.

"Saya adalah orang yang sempat menanyakan usungan program dalam kampanyenya. Setelah saya mendengar langsung, sampai pada kesimpulan Pak Ivan ini harus diperjuangkan jadi wali kota. Saya pun tinggalkan partai yang tak mendukung, yang tak sepaham untuk mendukung Pak Ivan ini", akunya.

Masih sangat mungkin
H Ivan yang berpasangan dengan H Dede Muharam, dalam acara, mengambarkan masa kerja sekitar 30 tahun di pemerintahan, cukup membuatnya itu pengalaman dan paham apa yang harus dilakukan.

Namun dengan posisi terakhirnya sebagai sekda tetap dalam keterbatasan-keterbatasan. Anggaran daerah, katanya, masih sangat mungkin untuk melancarkan program-program skala prioritas yang berhubungan dengan kebutuhan mendasar di masyarakat.

Guna memenuhi pemerataan pembangunan, halnya, ia akan gelontorkan anggaran Rp 50 juta per RW. “Sebagian bapak ibu sering hadir di acara musrenbang. Namun pada ujungnya tak banyak usulan terkabul. Nah saya ingin memenuhi kondisi itu”, ucap kandidat paslon nomor urut 2 itu.

Program usungan Ivan-Dede lainnya, membantu kegiatan pendidikan masyarakat, meringankan kebutuhan angaran dengan sementara memberikan bantuan baju seragam di tahun ajaran baru.

Optimalisasi pelayan kesehatan, untuk mereka yang tak tercover BPJS, KIS, atau kerap direpotkan surat-surat rekomendasi dari institusi untuk mendapat pelayanan, tekadnya, tuntas terlayani dengan hanya menunjukkan KTP, NIK yang sudah serba terintegrasi itu.

Termasuk untuk mendorong produktivitas dunia usaha, dirinya sangat terobsesi mengoptimalkan peran PPIK jadi etalase, konsentrasi pemasaran, tempat pelatihan-pelatihan kerja, termasuk tren kini yang sudah merebak pola usaha berbasis market online.

“Pemerintah itu perannya fasilitasi, mediasi. Saya ingin ke depan dapat melakukan perubahan-perubahan, perbaikan. Mendorong peningkatan kesejahteraan dengan program-program kerja yang dugulirkan”, ungkapnya.

Sepanjang acara dengan suasana pertemuan yang penuh keakraban, sesekali Ivan mengundang tawa senang, dan sejak awal ia meladeni mereka yang ingin foto fose, hampir tak henti dengan banyak aplaus dari peserta yang tampak memahami paparan demi paparan atau sreg hati. Selain itu seruak yel-yel khas “Jadikeun, Jadikeun”. gus
 

0 Komentar