Tentunya dengan kehadiran jajaran pejabat Kota Banjar, para punggawa Bangga Kencana yang dipimpin kepala DPPKB Kota Banjar, serta seluruh mitra kerja, camat, dan kades/lurah Se-Kota Banjar. Menandai pembukaan acara dilakukan Pj Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati.
Saat memberi sambutan, Fazar mengingatkan pentingnya pembangunan sumberdaya manusia yang baik, bersumber dari tiga pilar indikator keluarga berkualitas yakni, ketentraman dalam keluarga, kemandirian keluarga, serta kebahagiaan keluarga.
"Memerhatikan tiga indikator tersebut, akan tercipta keluarga-keluarga yang tangguh sekaligus keluarga yang berdaya saing," ucap Fazar.
Menyoal indikator dalam pembangunan keluarga, bebernya, saat ini BKKBN telah menetapkan indeks pembangunan keluarga (atau lebih dikenal dengan istilah iBangga). Indeks ini merupakan indikator penting dalam mengukur keberhasilan upaya pembangunan kualitas keluarga di satu daerah.
"Saat ini nilai iBangga Jawa Barat masih berada pada angka 60,15 (berdasarkan Data iBangga 2023). Sedangkan angka iBangga Kota Banjar, tercatat memiliki nilai 61,70. Artinya, indeks ini bernilai cukup baik karena masih berada pada indeks yang telah ditetapkan BKKBN yakni di kisaran 40 – 70.
Tentu saja ini perlu menjadi perhatian bersama, karena angka iBangga ini menjadi data strategis ukuran kinerja pemerintah daerah khususnya dalam Pembangunan Keluarga di daerah tersebut," tambahnya.
Pada kesempatan berikutnya, wali kota Banjar juga menyoroti hal yang sama. Menurutnya, keluarga merupakan penentu dan kunci dari kemajuan suatu daerah. Pengakuannya, pemerintah saat ini tengah bekerja keras untuk menyiapkan keluarga Indonesia yang berkualitas.
Lantas, ia pun mengajak seluruh stakeholder bisa berkolaborasi aktif dalam pembangunan keluarga berkualitas di Kota Banjar. Diperlukan kepedulian dari semua lapisan masyarakat, katanya, untuk menyelesaikan permasalahan terkait kependudukan dan keluarga.
Pada kesempatan itu juga Pj wali kota mencanangkan satu inovasi yang digagas DPPKB Kota Banjar, yaitu, Gending Kaasih (Gerakan Edukasi Parenting dan Kecukupan Asupan Gizi Sehat). Gagasan inovasi ini berorientasi pada upaya pencegahan stunting sejak dini dengan memberikan edukasi pengasuhan dan pemahaman gizi sehat kepada masyarakat, terutama keluarga yang berencana menikah dan memiliki anak. gus
0 Komentar