Hadiri Kegiatan PMT di Kota Tasik, Kapolda: Penanganan Stunting Harus Berkelanjutan

Mengawali kunjungan di acara PMT stunting di Lapang Cigeureung Kota Tasik, Kapolda Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus, didampingi Ketua Bhayangkari Ny Ges Wiyagus, mengunjungi beberapa warga yang tengah mendapat pelayanan kesehatan.
Tasikplus.com-Kepedulian jajaran kepolisian mendukung percepatan penurunan prevalensi stunting, pada Jumat (24/5) di Kota Tasikmalaya, diwujudkan dengan melangsungkan kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) pada ratusan warga.

Kegiatan seremoni berisi juga edukasi dan pelayanan pemeriksaan kesehatan itu dikonsentrasikan di Lapang Olahraga Cigeureung. Diperuntukkan bagi warga Kecamatan Indihiang dan Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Menghadiri acara, Kapolda Jabar Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus SIK MSi MM, didampingi Ketua Bhayangkari Ny Ges Wiyagus, pejabat yang mewakili wali kota, unsur Forkopimda Tasikmalaya, kadis kesehatan, camat beserta aparatur daerah, tokoh masyarakat dan pemuka agama.

Mapolres Tasikmalaya Kota memfasilitasi gelaran kegiatan. Dari keterangan jumlah undangan kehadiran warga dengan dominan ibu-ibu membawa anak-anaknya serta ibu hamil itu berjumlah 800 orang. Para penerima PMT pulang membawa paket berisi ragam bahan makanan.

Saat memberi sambutan selamat datang, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono SIK MH mengungkapkan, di wilayah Kota Tasikmalaya saat ini tercatat jumlah warga terkena stunting 5.020 orang atau dalam persentase 27%.

“Kami sudah berkomunikasi dengan bapak wali kota, Dinas Kesehatan, dan IDI, bagaimana akan membuat target 27% itu bisa berkurang, tentunya dengan pola pendekatan sesuai kultur budaya sosial masyarakat Tasikmalaya”, tekad kapolres.

Di lokasi acara juga tampak berlangsung pelayanan pemeriksaan kesehatan. Pelayanan itu, sebut kapolres, hasil sinergi dengan pemerintah daerah, TNI, melibatkan jajaran nakes dan dokter dari rumah sakit, didukung dokter spesialis, serta unsur puskesmas.

Tidak hanya cukup seremonial
Kapolda Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus dalam sambutannya, mengingatkan percepatan penurunan stunting sangat memerlukan keterlibatan berbagai elemen. Pemerintah sudah cukup memberi perhatian, bagaimana kemudian target angka (prevalensi) 14% secara nasional ini tercapai.

Terus menekan angka stunting, ulas kapolda, urgen dalam rangka mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Yang tak kalah ditegaskan kapolda, penanganan ini tidak cukup dengan hanya seremonial. Tapi harus berkelanjutan.

“Ini tidak hanya cukup secara seremonial ya, setelah ini selesai harus berkelanjutan. Per hari ini sampai ke depan dan setidaknya tiga bulan ke depan lah pantau anak-anak kita, ibu-ibu kita yang sedang mengandung, untuk terus dimonitor. Perhatikan tentang pemahamannya”, pintanya kepada jajaran di lingkup Polda Jabar.

Menyoal kondisi kekurangan gizi ini, tilai Irjen Wiyagus, penanganan sebenarnya tidak begitu rumit. Di soal pemenuhan gizi, makanan berkualitas, penting di sini soal pemahaman bahwa tidak selalu identik dengan biaya mahal. gus
 

0 Komentar