![]() |
Petugas BPBD Kota Tasikmalaya, terus mendistribusikan air setiap harinya memenuhi permintaan warga di lokasi kekeringan |
Hari-hari tanpa
hujan, dirasa terus memanjang. Hujan turun tak normal di sejumlah daerah sejak
pertengahan Ramadan atau Mei 2019. Dampak kekeringan dirasakan warga sejumlah
daerah, kekurangan air bersih untuk kebutuhan rumahtangga. Mendapati permintaan
air ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasik, terus
melancarkan distribusi air.
Mendapati
gelagat daerah-daerah terdampak kemarau, terhitung 1 Juli 2019, pemkot
menyatakan bahwa Kota Tasikmalaya dalam kondisi darurat kekeringan. Keputusan
itu dituangkan melalui satu Surat Keputusan (SK) Wali Kota bernomor
360/Kep.487-BPBD/2019 tentang Siaga Darurat Kekeringan di Kota Tasik.
Sejak
dikeluarkannya SK dimaksud, pengiriman air bersih ke lingkungan-lingkungan
pemukiman penduduk terus dilakukan BPBD. Pendistribusian air acap juga
memasilitasi pihak swasta yang peduli. BPBD bekerja sama dengan PDAM Tirta
Sukapura, sejauh ini air yang didistribusikan berasal dari titik rekomendasi
PDAM.
Data terbaru dari
BPBD Kota Tasik melaporkan, hingga Jum’at (9/8) pukul 17:00 WIB, instansi ini
sudah mendistribusikan 765.000 liter air bersih ke 105 titik yang tersebar di
14 kelurahan. Ke-14 kelurahan itu berada di delapan kecamatan dengan jumlah
penerima manfaat sebanyak 6.358 KK atau 20.982 jiwa.
Yang menarik,
kawasan daerah dengan kondisi lingkungan dipersepsikan masih bebukitan atau
memiliki area resapan air ke tanah masih tinggi, ternyata di urut teratas
sebagai peminta bantuan air bersih, setelah wilayahnya terdampak kekeringan.
Kawasan daerah ini adalah Kec. Tamansari dengan empat kelurahan terdampak
tinggi yakni, Kel.Setiawargi, Tamanjaya, Mugarsari dan Kel.Sumelap.
Di 51 titik
wilayah ini, BPBD sudah mendistribusikan 305.000 liter ai bersih dengan jumlah
penerima manfaat 3.102 KK, 10.391 jiwa. ter
0 Komentar