Seminar RS Jantung Tasikmalaya Bahas Transformasi Digital Masa Depan RS

RS Jantung Tasikmalaya, Selasa (11/6), menggelar seminar dihadiri berbagai stakeholder, di satu hotel, mengangkat topik sorotan uegnsi transformasi digital untuk masa depan rumah sakit. 
Tasikplus.com-Seminar membahas urgensi penerapan basis digital dalam sistem pelayanan rumah sakit kini, berlangsung Selasa (11/6), di Hotel Aston Inn. Digagas Rumah Sakit Jantung (JHC) Tasikmalaya.

Dihadiri berbagai kalangan, dimulai pejabat yang mewakili kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), kepala BPJS Kesehatan KC Tasikmalaya, unsur perbankan, praktisi rumah sakit serta beberapa awak pers di Tasikmalaya.

Lengkapnya even ini, Seminar Transformasi Digital untuk Masa Depan RS dalam Kendali Mutu dan Biaya. Menghadirkan para narasumber kompeten, termasuk pendukung dari vendor penyedia layanan aplikasi teknologi informasi.

Topiknya “Penerapan teknologi seperti electro medical records, telemedicine, dan analisis big data, menjadi solusi penting untuk mencapai tujuan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan”.

Saat memberi sambutan mewakili kepala Dinas Kesehatan, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra, mengatakan dunia pelayanan kesehatan pada akhirnya terdampak terpacu kemajuan Era Industri 4.0.

Menjadi tantangan tak terhindar untuk menerima dan menerapkan transformasi digital, dalam ekspektasi layanan kesehatan yang solutif, praktis, mudah, terjangkau. Hal ini juga sudah menjadi program yang dicanangkan Kementerian Kesehatan.

Ragam persepsi terapkan transformasi
Pemateri Dr dr Fathema Djan Rahmat Sp.B Sp.BTKV (K) M.PH mengungkapkan, transformasi digitalisasi cukup menjadi perhatian, hal yang paling ramai dibicarakan, di bidang kesehatan dan masa depannya.

Penerapan sistem ini tidaklah sekadar menyalin. Tapi integrasi teknologi digital pada aspek operasional rumah sakit untuk meningkatkan daya, untuk dikerjakan. Salah satunya dengan cara ini mengakses penyakit dan pengobatan menjadi lebih cepat, meningkatkan perlindungan data pasien, dalam kebutuhan pelayanan yang lebih cepat lebih baik.

Banyak hal saat ini berubah, berjalan dalam penerapan basis teknologi informasi. Yang mengantre belanja sekarang halnya, ojek online. Menurut dr Asih Eka Putri MPPM MM, pemateri lainnya dalam seminar, hal sama menjadi tuntutan penerapan digitalisasi dalam dunia kesehatan.

Sepengalamannya lagi, banyak perangkat rumah sakit mengaduh ketika dipaksa mengintegrasikan digitalisasi. Di sisi lain, hasil penerapannya sekarang tak lagi bicara dengan telemedicine, rekam medis elektronik, tapi sebegitu dapat memantau potensi chaos dan efisiensi.

Dirut Rumah Sakit Jantung (JHC) Tasikmalaya, dr Idrus Dilawar MARS mengaku, dalam kurun lebih satu tahun ini RS-nya beroperasi, pihaknya cukup fokus melakukan transformasi. Tantangan sempat dihadapi di internalnya lantaran kemungkinan SDM mendapati pola berbeda di tempat semula.

Penolakan tercerahkan kemudian. Bahkan dirinya sampai turun memantau penerapan teknis. Tak kalah penting, kata Idrus, transformasi digital ini memacu kecepatan pelayanan pada pasien, kejelasan tunggu, antrean poliklinik dan farmasi. gus
 

0 Komentar