Putih Sari: Masyarakat Ikut Berperan Zero Stunting Bukan Hal Mustahil

Anggota DPR RI Putih Sari, bersama pemateri lain dari BKKBN JabarAngela Sri Melani, mengingatkan masyarakat paham dan bekerja sama cegah stunting, saat mengisi kegiatan promosi KIE di Kab.Karawang, Kamis (12/10). 
Tasikplus.com - Kegiatan edukasi masyarakat untuk bersama-sama menekan prevalensi stunting terus disuarakan. Pada Kamis (12/10), anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari, mengajak masyarakat memahami dan terlibat dalam gerakan ini.

Ia mengisi kegiatan Promosi KIE bertema Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus. Bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Jabar. Bertempat di Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat. Hadir dalam acara ratusan warga, tua-muda, kebanyaka kaum perempuan.

Pemateri lain dalam kegiatan, Ketua Tim Kerja Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Program BKKBN Jabar, Angela Sri Melani. “Stunting itu ada. Jadi kita harus memahami apa itu stunting. Sebab jika kita memahami, maka akan mudah melakukan pencegahan,” kata Putih Sari.

Stunting berkaitan masalah gizi kronis. Akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang. Sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga bisa menghambat perkembangan otak pada anak.

Dikemukakannya, saat ini pemerintah sedang gencar dengan upaya penurunan kasus stunting. Berbagai program telah digulirkan agar di Indonesia, termasuk di Karawang. Dalam harap kasus stunting menurun bahkan hingga akhirnya zero atau nol.

“Zero stunting itu bukan hal yang mustahil, asalkan masyarakat ikut berperan menekan kasus stunting,” ulasnya.

Stunting bisa dicegah, dengan perencanaan yang matang sejak persiapan pernikahan. Hindari nikah berusia di bawah umum. Kondisi pasangan pengantin sehat. Sebagai calon ibu yang akan mengandung, harus dipastikan mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang baik.

Di kesempatan sama, Angela Sri Melani menyampaikan bahwa di kota-kota besar seperti Karawang, stunting terjadi tidak hanya karena faktor kekurangan gizi. Bisa oleh faktor lain, seperti kesalahan pola asuh, kurangnya perhatian, dan jarang mendapatkan stimulasi dari orang tuanya.

Dia berpesan kepada semua pihak, baik itu pemerintah, swasta, masyarakat, akademi, maupun media untuk bersama-sama ikut andil dalam menyelamatkan generasi bangsa. Caranya antara lain dengan mewaspadai lahirnya stunting baru di lingkungan masing-masing.

“Stunting ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua”, sebutnya. gus
 

0 Komentar