Harga Komiditi Pangan di Kota Tasik Melangit

Dalam beberapa pekan ini harga sayuran dan bahan bumbu-bumbuan meroket naik harganya. Masyarakat hanya dibuat menerima kenaikan itu tanpa kepastian kapan stabilnya lagi.
Masyarakat terus dibuat tak berdaya. Selain hanya mengikut saja, harga-harga kebutuhan hidup yang kerap naik lalu susah turun. Ironi hingga pada komoditi pangan jenis sayuran dan bahan bumbu-bumbuan, seperti dalam beberapa pekan ini banyak yang berganti harga.

Kondisi harga-harga meroket itu bertahan sejak Hari raya Idul Adha 1444 H. Dalam penelusuran, sensasi tak kalah dengan komoditas cabai khususnya cabai merah yang naik lebih 100% di sejumlah pasar di Kota Tasikmalaya.

Di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, harga cabai merah terus bertahan lama di harga Rp 80.000 per kilo gram (kg). Padahal saat normal dijual dengan harga Rp 30.000 per kg. Kemudian cabe rawit japlak hijau yang biasanya Rp 30.000 kini dijual Rp 40.000 per kg.

Cabe rawit japlak merah yang biasanya seharga Rp 25.000 perkg, kini naik menjadi Rp 32.000 per kilo. Tak beda dengan jenis cabe rawit japlak hijau, dijual Rp 43.000 per kg, cabe merah keriting Rp 45.000 per kg, dan cabe merah TW Rp 25.000 per kg.

Pengakuan seorang pedagang, naiknya harga-harga bahan sayuran ini sudah lama. "Sudah lama dari sebelum Idul Adha juga harga cabe merah lumayan tinggi. Cuma pas masuk musim lebaran haji naiknya sampai 80.000 per kilo, sampai sekarang belum turun," kata Iwin, salah seorang pedagang sayuran di Blok B 1 Pasar Cikurubuk, Jumat ( 14/7/2023).

Ia pun mengabsen termasuk jenis bawang putih yang harganya tembus Rp 36.000 per kg dan bawang merah Rp 25.000 per kg. Sedangkan untuk sayuran jenis kentang dijual Rp 18.500 untuk ukuran besar dan kentang ukuran kecil Rp 15.000 per kg.

Harga tomat yang biasanya dijual Rp 5000 per kg, kini dijual Rp 10.000 per kg. Kacang hijau yang kini dijual dengan harga Rp 24.000. Padahal saat normal harga kacang hijau hanya Rp 15.000 per kg.

Duga efek cuaca
Dalam perbincangan terpisah, H.Tatang, pedagang lainnya di Pasar Cikurubuk menduga, kenaikan harga beberapa komoditas sayur di pasaran khususnya sayuran jenis cabai, diakibatkan tidak menentunya cuaca sehingga hasil panen di tingkat petani berkurang.

Kondisi tersebut ditambah ada kenaikan permintaan. "Permintaan cukup tinggi seiring dengan banyaknya aktivitas hajatan di Bulan Rayagung. Sementara pasokan berkurang akibat cuaca yang menyebabkan harga cabe saat ini tinggi," katanya.

Tak saja di jenis sayuran. Fakta lainnya, harga bahan pokok yang masih cukup tinggi saat ini menimpa pula halnya daging ayam broiler. Harganya beberapa hari ini masih Rp 40.000 per kg, padahal sebelumnya Rp 32.000 per kg. Termasuk harga telurnya yang kini masih dijual Rp 31.000 per kg.

Bukan penghasil produk
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Adang Mulyana mengemukakan, Kota Tasikmalaya memang bukan penghasil produk pertanian, termasuk cabai.

"Selama ini memang untuk pemenuhan kebutuhan komoditas sayuran, mayoritas kita masih bergantung dari pasokan daerah lain," katanya, saat dikonfirmasi.

Oleh karena itu, imbuhnya, untuk saat ini yang terpenting adalah menjaga pasokan komoditas yang dibutuhkan agar tetap tersedia bagi masyarakat. "Kami akan terus pantau dan jaga agar pasokan tetap ada”, ucapnya. red
 

0 Komentar