 |
| H Nandang Suryana, di kandang ternaknya. Ia mengaku jelang Idul Adha 2023 pemesanan ternaknya untuk hewan kurban sudah ramai pada beberapa hari terakhir. |
Seorang pengusaha ternak sapi Kota Tasikmalaya, H Nandang Suryana, mengakui sudah ramai permintaan dalam beberapa hari terakhir ini yang memesan ternak sapinya untuk dipotong pada Idul Adha.
Kebutuhan hewan ternak untuk dipotong saat Idul Qurban meningkat. Jadi masa ramai penjualan dirasakan para pengusaha ternak dan pedagang memenuhi permintaan. Di Indonesia paling banyak ternak potong ini jenis sapi dan kambing/domba.
“Ya sudah mencapai 300-an ekor yang memesan atau membeli ternak sapi pada saya hingga hari ini,” ujarnya saat ditanya, Senin (12/6) siang. Angka itu mendekati pembelian seluruh ternak yang disiapkan dengan kapasitas kandangnya sejumlah 400-an ekor.
Dari pengalaman selama ini, sambung pengusaha ternak yang sudah puluhan tahun itu, di momentum Idul Adha, ternak isi kandangnya selalu terjual. Ia malah sudah punya pelanggan pembeli sampai bandar biasa di Bandung dan Sukabumi, selain di wilayah Tasikmalaya.
Tahun ini dirasanya menjadi momen pulihnya pedagangan ternak, setelah Idul Adha di tahun 2022 lalu yang tertahan jual. Lantaran ada serangan penyakit kukuk mulut (PMK) pada sapi. Perdagangan ke luar daerah dihadang beberapa persyaratan perizinan. Yang terjual di tahun lalu hanya 185 ekor.
Untuk ternak sapi per ekor yang siap ia jual berharga mulai kisaran Rp 20 - 70 juta. Terdiri jenis sapi lokal, silangan, sampai yang berbibit impor dengan postur tinggi besar seperti brahman, limosin, simental. Nandang pun biasa memelihara atau beternak pembesaran di kandang sapi ternaknya.
Tampak luas kandang ternak ia di sekitar pesawahan blok Babakanpala, Kec.Kawalu. Bersatu dengan usaha ternak lainnya, ikan dan ayam petelur. Sempat ditambahkan sosok ramah ini, saat memasuki momentum Idul Adha biasa ada kenaikan harga jual berkisar 5-10%, sebagaimana kenaikan itu dari asal pembelian.
Ketika iklim ekonomi yang masih dirasa atau banyak tersampaikan lesu sekarang ini, Nandang menyebutkan pemesanan hewan kurban normal-normal saja bahkan terbiasa ada tambahan permintaan ketika jelang Idul Adha.
“Kita rasa kenaikan itu selalu berlangsung ya, seperti di Idul Adha tahun ini juga gelagatnya seperti itu. Mungkin kalau urusannya untuk beribadah masyarakat sudah tak lagi banyak berhitung situasi ekonomi,” tambahnya. gus
Tahun ini dirasanya menjadi momen pulihnya pedagangan ternak, setelah Idul Adha di tahun 2022 lalu yang tertahan jual. Lantaran ada serangan penyakit kukuk mulut (PMK) pada sapi. Perdagangan ke luar daerah dihadang beberapa persyaratan perizinan. Yang terjual di tahun lalu hanya 185 ekor.
Untuk ternak sapi per ekor yang siap ia jual berharga mulai kisaran Rp 20 - 70 juta. Terdiri jenis sapi lokal, silangan, sampai yang berbibit impor dengan postur tinggi besar seperti brahman, limosin, simental. Nandang pun biasa memelihara atau beternak pembesaran di kandang sapi ternaknya.
Tampak luas kandang ternak ia di sekitar pesawahan blok Babakanpala, Kec.Kawalu. Bersatu dengan usaha ternak lainnya, ikan dan ayam petelur. Sempat ditambahkan sosok ramah ini, saat memasuki momentum Idul Adha biasa ada kenaikan harga jual berkisar 5-10%, sebagaimana kenaikan itu dari asal pembelian.
Ketika iklim ekonomi yang masih dirasa atau banyak tersampaikan lesu sekarang ini, Nandang menyebutkan pemesanan hewan kurban normal-normal saja bahkan terbiasa ada tambahan permintaan ketika jelang Idul Adha.
“Kita rasa kenaikan itu selalu berlangsung ya, seperti di Idul Adha tahun ini juga gelagatnya seperti itu. Mungkin kalau urusannya untuk beribadah masyarakat sudah tak lagi banyak berhitung situasi ekonomi,” tambahnya. gus
0 Komentar