Jembatan Sodongkopo Akhirnya Mulai Digarap

Kustoyo ST MT
Sempat mengalami keterlambatan di proses lelang. Pembangunan jembatan megah Sodongkopo, di wilayah Kab.Pangandaran, Jawa Barat, pada beberapa hari ini mulai berjalan. Dalam bayangan waktu yang mesti efektif.

Jembatan ini dibangun untuk mendukung sektor kepariwisataan daerah. Sebagaimana Kab.Pangandaran yang menjadi destinasi nasional kepariwisataan. Jembatan dibiayai Pemprov Jabar, berdasar usulan Pemkab Pangandaran.

Mengungkit pembangunan jembatan ini sempat diwarnai kabar tak lancar. Proses lelang yang molor. Di sisi lain perhitungan pengerjaannya yang bisa sampai 11 bulan terus terpotong masa penawaran pekerjaan.

“Memasuki bulan Mei ini, pengerjaan pembangunan jembatan Sodongkopo, sudah dimulai. Mudah-mudahan saja lancar sampai selesai. Semua pihak mendukung”, ujar Kepala UPTD Pengelolaan Jalan Jembatan (PJJ) Wil.V, Dinas Bina Marga Penataan Ruang (BMPR) Jabar, Kustoyo ST MT.

Sempat disinggungnya, memang masa pengerjaan pembangunan jembatan ini dalam usulan awal sampai 11 bulan. Namun seiring proses lelang berjalan, para penawar bisa mengurai teknis pekerjaan dalam tenggat delapan bulan. Misal dengan menambah alat-alat berat yang diperlukan.

Menjadi tantangan tersendiri, aku Kustoyo, pembangunan jembatan khusus ini dengan pengerjaan yang membutuhkan metoda khusus. Menjadi pengalaman pertama bagi dirinya sepanjang berdinas di Bina Marga yang kini jadi PPK projeknya.

Pembangunannya menggantikan jembatan bailey lama. Konstruksi jembatan Sodongkopo berangka baja yang didesain melengkung tanpa pilar. Panjang jembatan hingga 140 meter, lebar 7 meter.

Membentang di atas Sungai Cijulang. Menghubungkan Desa Batukaras (Nusawiru) dan Desa Cijulang. Dikawal Dinas Bina Marga Provinsi. Beranggaran APBD Jabar Rp 72 miliar. Angka itu dalam penawaran 90% dari pagu.

Yang tersirat dari Kustoyo lagi, ia dalam tekad kuat mengawal kelancaran pekerjaan. Menghindari permasalahan yang bisa mengganggu atau bermasalah. Menarget ada progres intens. Menetapkan tiga tenaga teknis yang stand by di lokasi.

Di masa awal pengerjaan Mei ini, melakukan pembongkaran bangunan lama untuk diteruskan penggalian mengarah pada pekerjaan abovmen. Ia pun mengaku merasa tenang dengan kesiapan dukungan yang diberikan Pemkab Pangandaran. gus
 

0 Komentar