Jawa Barat Masih Harus Bekerja Keras Tekan Prevalensi Stunting

Press Conference jelang gelar Charity Walk & Run 2023, yang akan berlangsung pada Minggu 914/5) di Bandung
Untuk mencapai target penurunan angka stunting sampai 14% pada 2024, sebagaimana dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Pemprov Jawa Barat, tampaknya masih harus bekerja keras.

Sekaitan itu, berbagai upaya terus dilancarkan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat, secara konvergen. Melibatkan berbagai stakeholders.

Halnya upaya tekan dan turunkan prevalensi stunting rencananya pada Minggu (14/5), dengan menggelar even Charity Walk & Run 2023. Bertempat di halaman Gedung Sate, Kota Bandung.

Menetapkan tagline “Semesta Mencegah Stunting", dalam Charity Walk & Charity Run, akan diisi beberapa kegiatan halnya, Lari dan Jalan Sehat, dikolaborasikan dengan kegiatan amal atau donasi untuk pembelian makanan sehat berupa telur bagi masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan kedua, talkshow berisi paparan edukasi, pembelajaran, sampai berbagi kisah mengenai penanganan stunting. Kegiatan terakhir, Bazar dan Lelang Donasi. Akan ada sejumlah barang yang dilelang, sehingga hasilnya dapat didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan atau keluarga berisiko stunting.

Kegiatan ini juga masih akan diramaikan hiburan musik dan senam. Masyarakat juga bisa berkonsultasi mengenai stunting, pelayanan Keluarga Berencana, Bazar UPPKA, serta dapat melakukan pemeriksaan kesehatan.

Harga tiket masuk untuk even ini Rp 50 ribu. Di Charity Walk, peserta akan mendapat gelang charity, snack box, voucher doorprize, dan untuk donasi telur.

Untuk Charity Run, peserta cukup membayar Rp 100 ribu, dan akan mendapat gelang charity, snack box, medali untuk tiga pemenang dan 10 finisher, serta donasi telur.

Terakhir, pengunjung bisa membayar Rp 100 ribu untuk donasi telur, t-shirt eksklusif dan pin, serta berkesempatan menjadi volunteer pendistribusian telur.

Talkshow dalam acara ini akan menghadirkan pembicara Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOg (K), Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil, serta dokter dan influencer Nabila Martasujana.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Dr Dadi Ahmad Roswandi SSi MSi menyatakan, kegiatan Charity Walk n Run punya makna bahwa intervensi penurunan stunting perlu dilakukan percepatan untuk menekan terjadi lagi kasus stunting yang baru.

"Idealnya berlari, boleh jalan, yang tidak boleh adalah diam di tempat dan bergerak bersama. Charity merupakan implementasi kepedulian bersama," katanya.

Berdasar data, angka prevalensi stunting Jawa Barat selama tiga tahun terakhir, tercatat mengalami penurunan cukup signifikan. Dari awalnya sebesar 26,2% pada 2019, menjadi 24,5% pada 2021. Kemudian kembali menurun menjadi 20,2% pada 2022.

Namun begitu sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, kelihatannya masih diperlukan upaya intens mencapai target penurunan angka stunting sampai 14% pada 2024 sesuai RPJMN Jawa Barat.red/rls
 

0 Komentar