Penanganan Model Lama Sampah Perlahan Picu Masalah

Menjadi pemdangan tak sedap mudah ditemukan. Onggokan sampah menumpuk di tepi-tepian jalan merebak di Kota Tasikmalaya. Tak saja dalam kawasan pusat kota. Tapi hingga pinggiran daerah.

Biasanya di titik lahan sisi jalan yang agak sepi atau tak terpelihara, sekalangan warga buang sampah sembarang dalam kantong-kantong kresek (plastik) dari rumahnya sambil berangkat kerja atau di saat sepi.

Terkesan tak merasa bersalah asal lempar kantong sampah, minim pemahaman tentang kebersihan, estetika, disiplin. Padahal ulah itu mebuat lingkungan lain menjadi kotor, sareukseuk.(tak sedap dipandang mata)

Lemahnya pemahaman atas sampah seperti berkorelasi dengan penanganan oleh pemerintah dalam model lama yang asal angkut dan pindahkan ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di lokasi Ciangir.

Bermunculannya titik buang sampah sembarang, halnya di wilayah kecamatan terujung selatan Kota Tasik, Tamansari. Seperti dalam foto, di tepi jalan betulan Cibeureum, Kelurahan Tamanjaya.

Lokasinya hanya sekitar 10 meter dari tempat pendidikan anak, SDN Gobras 2. Begitupun hanya beberapa meter dari kantor kelurahan Tamanjaya. Menyuguhi anak-anak atas buang sampah yang absen kepedulian.

Tak ada pihak bertanggung jawab tumpukan sampah yang menebar bau dan kotor, termasuk lalu lalang armada angkut sampah yang mengabaikan, sehingga sering menumpuk, berserakan.

Masih di wilayah Kec.Tamansari masih cukup mudah mendapati titik tempat buang sampah sembarangan. Saatnya menangani sampah lebih cerdas, hingga pemberian edukasi yang tak sekadar hanya bagi-bagi wadah-wadah sampah, kegiatan proyek. red.
 

0 Komentar