Rino akan Membangun Jembatan Gobang dan Leuwi Budah



Setelah sukses menuntaskan pembangunan Jalan Mangkubumi Indihiang atau Mangin beberapa tahun silam, Pemerintah Kota Tasikmalaya kembali membuka ruas jalan baru, yakni jalan lingkar utara, itu salah satu upaya Pemkot untuk mengurai kemacetan di pusat kota.

Kini pembangunan jalan yang digadang bakal terkoneksi dengan Tol Batik Cap (Gedebage, Tasikmalaya, Cilacap), terus digenjot Pemkot melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Pemerintah menargetkan pembangunan jalan lingkar utara bisa selesai sebelum Tol Batik Cap beroperasi.

Kepala Seksi Jalan dan Jembatan, Rino Isa Muharam saat ditemui di kantornya Jum'at (28/02) menuturkan, saat ini garapan prioritas bidang jalan yakni menuntaskan pembangunan jalan lingkar utara, kita mentargetkan pembangunan Lingkut ini selesai sebelum Tol Batik Cap beroperasi.

Untuk mewujudkan target tersebut, kami terus berupaya meyakinkan pemerintah pusat, dan provinsi, disoal dukungan anggaran, guna menuntaskan pembangunan jalan lingkar utara.

Seperti apa hasil bincang khusus Tasikplus dengan seorang pejabat di Dinas PUPR Kota Tasik, berikut ulasan lengkapnya :

Menarik untuk diulas terkait pembangunan jalan lingkar utara, perkembangan terkini seperti apa?

Baik terimakasih, sampai saat ini kami masih konsentrasi untuk menuntaskan pembangunan jalan lingkar utara agar dapat segera terkoneksi. Kami terus berupaya meyakinkan pemerintah pusat dan provinsi disoal dukungan anggaran, guna menuntaskan pembangunan jalan lingkar utara ini, agar dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan. Rencananya tahun ini akan kembali dilanjutkan, untuk pembangunan fly over, In sya Alloh anggarannya ada.

Selain konsentrasi menuntaskan pembangunan jalan lingkar utara, garapan lainnya barangkali?

Kami (Dinas PUPR) tengah menargetkan pembangunan dua jembatan yang berada di daerah perbatasan, pertama jembatan Gobang yang menghubungkan Kecamatan Purbaratu dan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, serta jembatan Leuwi Budah yang menghubungkan Kecamatan Kawalu, dengan Kecamatan Sukaraja.

Mudah-mudahan usulannya tahun ini bisa masuk, kami berharap, tahun depan sudah bisa dimulai pembangunannya. Soal teknis pelaksanaan pembangunan, kita serahkan ke pemerintah provinsi, apakah kita hanya sebatas penerima manfaat, atau kita yang mengerjakan secara langsung, tergantung pemerintah provinsi seperti apa inginnya.

Selama konteksnya sama untuk kepentingan masyarakat, bagi kami tidak jadi masalah, itu hanya soal teknis pelaksanaannya saja.
Beberapa waktu lalu khusus jembatan Gobang sudah kita lakukan perbaikan sementara, mengingat kondisi bantalan kayu pada jembatan tersebut banyak yang sudah lapuk. Pasca perbaikan tersebut, kami belum melakukan pengecekan kembali apakah ada yang rusak atau tidak.

Untuk pembangunan jembatan Gobang ke depan kontruksi jembatannya harus ditinggikan, jika bendung Leuwi Keris sudah beroperasi, mengingat sungai tersebut merupakan salah satu jalur suplai air ke bendungan, tidak menutup kemungkinan air permukaan pada sungai tersebut akan tinggi, kalau masih seperti saat ini riskan tergerus air, karena kondisi jembatan cukup bawah.

 Ini menyangkut dengan keamanan dan kenyamanan para pengendara yang melintas di jembatan tersebut, jadi harus safety, maka harus dilakukan peninggian jembatan. Kemudian selain itu, pembangunan jembatan lainnya yakni jembatan Ciloseh, dan Dalem Sumba, dua jembatan ini masih masuk di jalur lingkar utara.

Berapa anggaran untuk pembangunan beberapa jembatan tersebut?

Untuk anggaran pembangunan jembatan Ciloseh cukup besar Rp 150 miliar, dengan panjang 170 meter, dan lebar 30 meter.
Untuk pembangunan jembatan Gobang kita usulkan Rp 8 miliar, sementara untuk jembatan baru Leuwi Budah usulan sementara Rp 10 miliar. Jembatan Leuwi Budah, merupakan  pembangunan jembatan baru, untuk memangkas akses mobilisasi warga dari dua arah agar lebih cepat.

Khusus keberadaan dua jembatan Gobang dan Leuwi Budah, kan mancakup dua pemerintahan, konstirbusinya seperti apa?

Karena dua jembatan ini berada pada dua daerah Kota/Kabupaten Tasik, kami berharap Pemkab pun turut memberikan kontribusi guna pembangunan jembatan ini, misal pembebasan lahan yang masuk di wilayah Kab. Tasik.

Persiapan untuk pembanguan dua jembatan tersebut?

Secara keseluruhan untuk pembangunan kedua jembatan tersebut sudah siap, tinggal menunggu realisasi anggarannya, mudah-mudahan tahun depan bisa teralisasi. Perlu diketahui, hampir tiap tahun kami terus mengusulkan anggaran untuk pembangunan dua jembatan tersebut. Kami juga paham, mungkin karena anggarannya terbatas.
Selain dua jembatan tersebut, ada satu jembatan di pusat kota yang harus segera ganti kontruksi bangunannya, yakni jembatan Cimulu jalan Dokar arah simpang lima. Kondisinya selain cekung, aliran air dari anak sungai Cimulu kerap tertahan dulu oleh tiang penyangga jembatan, sehingga arus air agak sedikit tersendat, kalau itu dibangun kembali, arus air In sya Alloh lebih lancar.
Selain itu usia bangunan jembatan sudah cukup lama, ini pun sama sudah kita usulkan, tapi tidak jadi prioritas, mengingat kontruksi jembatan saat ini masuk cukup kokoh. Prioritas kita saat ini, di dua jembatan Gobang dan Leuwi Budah.

Terakhir, tahun ini berapa anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan di Kota Tasik?

Anggaran pembangunan infrastruktur jalan untuk tahun ini, kita belum melakukan rekap secara keseluruhan, berapa jumlah bantuan dari DAK, DAU, dan Banprov, kalau anggarannya sih sudah turun.
Untuk anggaran Banprov, tahun ini mengalami penurunan jumlah bantuan, dibanding tahun lalu. Mungkin menyesuaikan dengan tahun tematik yang sudah ditetapkan pemerintah. Pid
 

1 Komentar

  1. Semog tahun 2021 ini untuk pembangunan jembatan bisa terealisasikan, mengingat jembatan yang menghubungkan Kawalu dan kecamatan Sukaraja sangat dinantikan oleh warga kedua belah pihak, karena sangat menunjang terhadap pergerakan peroknomian warga, semoga Alloh SWT cepat mengabulkan doa dan harapan kami demi pertumbuhan perkonomian. Aamiin

    BalasHapus