Mahasiswi UPI Kampus Tasikmalaya, Nida Samrotul Puadah Torehkan Dua Prestasi Bergengsi


Tasikplus.com-Patut bangga. Seorang mahasiswi asal kampus Kota Tasikmalaya, Jabar ini, mampu menunjukkan prestasi hebat. Tak hanya membawa harum nama dirinya, tapi juga kampus hingga daerahnya.


Dialah, Nida Samrotul Puadah. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya. Baru-baru ini ia raih prestasi membanggakan.

Nida Samrotul Puadah bahkan torehkan dua prestasi bergengsi sekaligus. Terpilih menjadi finalis Duta Maritim Indonesia VI Aspeksindo dan finalis Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025.

Di dua ajang itu Nida mampu tunjukkan kemampuan gabungkan wawasan budaya, kepemimpinan, dan semangat pendidikan. Sebagai mahasiswa PGSD, ia pun bawa misi literasi dan pelestarian identitas bangsa dalam dua sektor strategis: kemaritiman dan kebudayaan.

Harumkan Jawa Barat
Pemilihan Duta Maritim Indonesia diselenggarakan Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) melalui program Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) IV. Akan dilaksanakan pada 10–18 Agustus 2025 di Jakarta.

Dengan tema “Asta Cita Pemuda Maritim untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045”, ajang ini bertujuan melahirkan kader pemuda yang berwawasan maritim, siap memimpin, dan mampu berperan dalam diplomasi publik.

Sebagai wakil Provinsi Jawa Barat, Nida akan mengikuti rangkaian kegiatan seperti pelatihan kepemimpinan, diplomasi maritim, personal branding, serta diskusi kebangsaan bersama tokoh nasional.

“Sebagai calon pendidik, saya ingin mengenalkan literasi maritim kepada generasi muda agar mereka memahami laut sebagai identitas dan masa depan bangsa”, aku Nida.

Mengangkat Budaya Sunda
Ajang Mojang Jajaka Kota Tasikmalaya 2025, sebagai momen periodik pemilihan duta budaya dan pariwisata daerah, menjadi panggung penguji kemampuan Nida, hingga ia masuk sebagai finalis di tahun 2025.

Persepsi Nida, pemilihan Mojang Jajaka bukan sekadar kontes penampilan, tetapi wadah pengembangan diri generasi muda untuk menjaga budaya Sunda dan mempromosikan potensi daerah.

Dalam ajang ini, Nida mengusung misi untuk menjadikan pendidikan sebagai sarana melestarikan budaya. “Saya ingin budaya Sunda terus hidup di generasi muda. Melalui Mojang Jajaka, saya bisa mengedukasi dan mengajak anak-anak bangga pada identitasnya,” ujarnya.

Setelah meraih posisi itu, para finalis Mojang Jajaka akan mengikuti karantina intensif dengan pembekalan public speaking, table manner, hingga debat, sosial projeck dan agenda padat lainnya sebagai bekal menuju malam puncak penobatan.

Capaian dua prestasi mencatatkan dirinya pula, sang mahasiswi kampus UPI Tasikmalaya sekaligus pemudi aktif di kotanya, yang tidak hanya unggul bidang akademik, tetapi juga aktif dalam isu strategis bangsa, mulai dari kemaritiman hingga kebudayaan.

Ia hadir sebagai sosok inspiratif atau contoh nyata generasi muda yang berkomitmen membawa semangat pendidikan, budaya, dan maritim untuk Indonesia. Selamat untuk Nida Samrotul Puadah! red
 

0 Komentar