Komitmen Kota Tasikmalaya Pertahankan Ketahanan Pangan

Kantor DKP3 Kota Tasikmalaya di Jl Leuwidahu nomor 85 Kota Tasikmalaya

Tasikplus.com-Punya visi ke depan menjadi kota perdagangan. Namun wilayah Kota Tasikmalaya pun tak kalah memiliki lahan luas sektor pertanian yang masih terpelihara. Sejumlah komoditas dihasilkan daerah ini. Program guna pertahankan ketahanan tentunya juga diarahkan pemerintah Kota Tasikmalaya.


Melalui OPD teknisnya, Dinas Ketahanan Pangan Peternakan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan ST MBA, bertekad pertahankan produktivitas sektor pertanian. Upaya dengan stimulasi program yang terus dilancarkan.

Berdasar data produksi pangan Kota Tasikmalaya untuk komoditas padi luas tanamnya sekitar 10,942 hektar, produksinya 68,528 ton, lahan perkebunan dengan beberapa komoditas menghasilkan 1.623,07 ton. Untuk usaha perikanan tangkap dengan jumlah kelola 159 rumah tangga pada tahun 2023/2024 mencapai 100 ton. Jenis sayuran komidtas cabai besar 1.245,44 kuintal, kentang 1.166,86 kuintal.

Saat menghadiri langsung peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) Ke-53/2025 tingkat Kota Tasikmalaya, Kamis lalu yang dipusatkan di lapangan parkir kampus Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya, Wali Kota Viman menyatakan apresiasi setinggi-tingginya kepada para petani.

“Para petani asdlah garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan daerah”, ujarnya di acara yang disaksikan jajaran unsur Forkopimda, para kepala dinas, tokoh masyarakat, akademisi, serta kalangan petani penghasil berbagai komoditas. Wali kota juga menyebut ada yang penting untuk jadi perhatian dengan sektor pertanian ini.

Untuk memertahankan kelangsungan produktivitas pertanian, sebut Viman, pentingnya inovasi, kewirausahaan, dan kemitraan antara petani, pemerintah, serta dunia usaha agar petani tidak hanya menjadi penonton, tapi aktor utama pembangunan pertanian.

“Ada yang penting, perlu jadi perhatian di Kota Tasikmalaya. 65% wilayah Kota Tasikmalaya adalah lahan pertanian. Namun, dalam kisaran 25% petaninya masih bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan tidak tetap. Ini perlu perhatian serius,” ujar Viman.

Satu capaian, diisyaratkan Viman, memberi gambaran sehingga sinergi makin perlu dipacu. Setidaknya dengan tren angka kemiskinan menurun, halnya di tahun 2024 turun menjadi 11,10% dari 11,53% di 2023. Ini menunjukkan bahwa berbagai program pemberdayaan pertanian mulai berdampak, meski masih harus diperluas.

Menjadi program kota ini melalui DKP3, Kota Tasikmalaya berkomitmen untuk memperkuat agribisnis, memperhatikan isu alih fungsi lahan dan perubahan iklim, serta meningkatkan produktivitas melalui bantuan dan dukungan sarana produksi. adv
 

0 Komentar