 |
| Para lulusan Unper pada Wisuda Ke-7 TA 2024/2025, bergiliran memasuki podium untuk menerima ijazah setelah prosesi simbolik pelantikan kesarjaan tiap jurusan. |
Tasikplus.com-Kamis (14/11) siang, kampus Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya, dipadati banyak orang. Ribuan massa menghadiri berlangsungnya prosesi Wisuda Ke-7 Unper Tahun Akademik 2024/2025. Pada wisuda November ini Unper melepas 599 lulusan.
Sejumlah lulusan itu asal FKIP 110 orang, Fakultas Ekonomi Bisnis 190 orang, FIK 120 orang, FT 144 orang, Fak.Pertanian 44 orang. Keluarga yang ingin menyaksikan tiap lulusan dengan masing-masing diiringi dua orang undangan membuat suasan sekitar kampus penuh jubel massa.
Pelantikan para wisudawan dalam iringan Sidang Terbuka Senat Unper, diawali rangkaian prosesi seni. Saat mengawali sambutan, Rektor Unper Tasikmalaya, Dr H D Yadi Heryadi Ir MSc menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan yang sudah menyelesaikan studi.
Namun, seterusnya rektor juga mengingatkan mereka bahwa tercapainya gelar kesarjanaan, kelulusan, bukan akhir dari proses belajar. Bahkan ini bisa jadi awal perjalanan hidup di dunia nyata, dengan segala permasalahan kompleks di masyarakat.
“Sehubungan itu perlu punya keberanian untuk menghadapi kenyataan dengan terus belajar sepanjang hayat, mengembangkan kemampuan diri di mana pun berada. Kemudian terus berpegang pada nilai-nilai kebenaran, kejujuran dan keagamaan.
“Itulah yang akan menyelematkan kalian dari turbulansi moral yang kuat di masyarakat”, ujar rektor di hadapan hadirin yang juga terdiri unsur Forkopimda Kota Tasikmalaya, stakeholders kampus, unsur pimpinan organ yayasan yang menaungi Unper yakni Yayasan Universitas Siliwangi (YUS).
Hidup membawa manfaat
Di kesempatan berikutnya, sambutan Ketua Pembina YUS Letjen TNI (Purn) H Endang Suwarya membekali para lulusan untuk senantiasa bisa survive hingga sukses, di tengah iklim zaman yang terus berkembang, sarat tantangan. Mengawalinya dengan penguatan spiritual.
Kepada para lulusan, pesan Endang, terus berpikir cerdas, kerja keras, jujur dan ikhlas. Hadapi segala tantangan, hambatan, dan kesulitan sebagai sarana menempa diri, supaya makin tangguh, berkualitas, arif dan bijaksana. Ingatlah selalu bahwa manusia dihadirkan ke muka sebagai hamba Allah SWT.
“Kita diciptakan Allah SWT semata supaya menjadi khalifah di muka bumi. Artinya, hidup ini baru mempunyai arti bila kita bisa membawa manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, bangsa dan negara, serta menjaga lingkungan dan alam sekitarnya. Jangan kecil hati terhadap kekurangan atau keterbaasan”, paprnya. red
0 Komentar