 |
| Kobayasi helat pameran dan kontes bonsai. Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya sekaligus Penasehat Kobayasi, H Mamat Rahmat (kedua dari kiri), memaknai kegiatan sebagai ajang positif dan bagi pehobinya banyak makna. |
Penyelenggara pameran persisnya, Komunitas Bonsai Tasikmalaya Harmonis Sinergi (Kobayasi). Beragam hasil ukir tanaman bonsai tergelar. Bersamaan itu menghadirkan kepuasan pemilik hingga decak kagum pengunjung.
Gelaran pemaran yang semula dianggap lokal ternyata dihadiri pebonsai asal luar seperti dari Kota Banjar, Ciamis, Pangandaran, Majalengka, Subang, Bandung, Depok, dan Tangerang.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya sekaligus Penasehat Kobayasi, H Mamat Rahmat SH hadir di lokasi. Menurutnya, titik tolak digelarnya pameran ini adalah silaturahmi. Di lokasi ini orang-orang seni dan budaya, berkumpul melalui bonsai.
"Alhamdulillah, peserta yang ikut pameran ini banyak dari luar Kota Tasikmalaya", terang H Mamat di hari pelaksanaan Ahad (23/6) itu.
Selain hadirnya ajang silaturahmi positif seperti itu, beber Mamat, melalui seni bonsai, dihayati cukup banyak makna halnya, bagaimana membentuk bahan yang ada, yang keras jadi lemah, dan yang lemah bisa jadi keras.
"Kalau dalam kehidupan, selama kehidupan itu diolah, keras di fisik lembut di hati. In sya Allah, dengan modal ikhlas akan menjadikan kenikmatan bagi kita semua”, ujarnya.
Harapan lain unsur pimpinan DPRD ini, lewat pameran bonsai mendongkrak nilai aset pariwisata. “Lewat bonsai, ke depan Pariwisata di Kota Tasik terkontribusi dalam semangat sejajar kota ini dengan kota-kota lain di Jawa Barat", sebutnya.
Pertama kali digelar
Panitia pelaksana yang juga pengurus Kobayasi, Devi, menjelaskan ikhwal kegiatan pameran bonsai ini baru pertama kali digelar. Ia sempat senang, peserta yang ikut di pameran kali ini tak saja warga Priangan Timur tapi ada juga dari luar kota.
Komunitas yang ikut pameran dan kontes bonsai Kobayasi sejumlah 67 peserta. Terdiri komunitsa Simata sebanyak 63 peserta, Boyong 43 peserta, Dedemit 36 peserta, dan KBC Malangbong 24 peserta.
Harapan panitia ini, dengan pameran dapat membangkitkan semangat baru di komunitas bonsai Tasikmalaya, terdiri seniman, kolektor, pelaku bisnis, dan pengurus PPBI Cabang Tasikmalaya. gus
Gelaran pemaran yang semula dianggap lokal ternyata dihadiri pebonsai asal luar seperti dari Kota Banjar, Ciamis, Pangandaran, Majalengka, Subang, Bandung, Depok, dan Tangerang.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya sekaligus Penasehat Kobayasi, H Mamat Rahmat SH hadir di lokasi. Menurutnya, titik tolak digelarnya pameran ini adalah silaturahmi. Di lokasi ini orang-orang seni dan budaya, berkumpul melalui bonsai.
"Alhamdulillah, peserta yang ikut pameran ini banyak dari luar Kota Tasikmalaya", terang H Mamat di hari pelaksanaan Ahad (23/6) itu.
Selain hadirnya ajang silaturahmi positif seperti itu, beber Mamat, melalui seni bonsai, dihayati cukup banyak makna halnya, bagaimana membentuk bahan yang ada, yang keras jadi lemah, dan yang lemah bisa jadi keras.
"Kalau dalam kehidupan, selama kehidupan itu diolah, keras di fisik lembut di hati. In sya Allah, dengan modal ikhlas akan menjadikan kenikmatan bagi kita semua”, ujarnya.
Harapan lain unsur pimpinan DPRD ini, lewat pameran bonsai mendongkrak nilai aset pariwisata. “Lewat bonsai, ke depan Pariwisata di Kota Tasik terkontribusi dalam semangat sejajar kota ini dengan kota-kota lain di Jawa Barat", sebutnya.
Pertama kali digelar
Panitia pelaksana yang juga pengurus Kobayasi, Devi, menjelaskan ikhwal kegiatan pameran bonsai ini baru pertama kali digelar. Ia sempat senang, peserta yang ikut di pameran kali ini tak saja warga Priangan Timur tapi ada juga dari luar kota.
Komunitas yang ikut pameran dan kontes bonsai Kobayasi sejumlah 67 peserta. Terdiri komunitsa Simata sebanyak 63 peserta, Boyong 43 peserta, Dedemit 36 peserta, dan KBC Malangbong 24 peserta.
Harapan panitia ini, dengan pameran dapat membangkitkan semangat baru di komunitas bonsai Tasikmalaya, terdiri seniman, kolektor, pelaku bisnis, dan pengurus PPBI Cabang Tasikmalaya. gus
0 Komentar