Kepala BKKBN Jabar Fazar Supriadi Sentosa, mengawali paparan dengan menyampaikan, ada lima cara mencegah stunting yakni, asupan makanan bergizi, pola asuh anak, layanan kesehatan akses air bersih, dan pernikahan muda.
Sempat dikemukakannya, rata-rata tinggi badan masyarakat Indonesia masih di bawah standar. Termasuk tingkat kecerdasan yang masih unggul dengan negara lain. Persoalan ini harus bisa diselesaikan bersama antara pemerintah dengan masyarakat, salah satunya dengan mencegah stunting pada anak.
"Target Indonesia Emas di tahun 2045 harus tercapai dan zero stunting di Jawa Barat harus terwujud. Oleh sebab itu butuh kerja sama seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri," tuturnya.
Hampir senada, cegah stunting, menurut Debuti Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, dengan cara memberikan ASI pada balita usia 0-6 bulan, memberikan makanan pendamping pada anak, perikahan dini dan ikut program Keluarga Berencana (KB).
Dia pun meminta pada masyarakat yang ikut kampanye stunting untuk menyampaikan kepada kerabat, tetangga atau saudara tentang pencegahan stunting. Agar ke depan target zero stunting di Jawa barat bisa tercapai.
Di tempat sama, anggota DPR-RI, Netty Prasetiyani menyoroti, kasus stunting di Indonesia masih di angka 20 persen dengan kondisi rata-rata dari keluarga ekonomi rendah. Persoalan ini menjadi tugas bersama unsur pemerintah dan masyarakat.
Sempat dikemukakannya, rata-rata tinggi badan masyarakat Indonesia masih di bawah standar. Termasuk tingkat kecerdasan yang masih unggul dengan negara lain. Persoalan ini harus bisa diselesaikan bersama antara pemerintah dengan masyarakat, salah satunya dengan mencegah stunting pada anak.
"Target Indonesia Emas di tahun 2045 harus tercapai dan zero stunting di Jawa Barat harus terwujud. Oleh sebab itu butuh kerja sama seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri," tuturnya.
Hampir senada, cegah stunting, menurut Debuti Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN Sukaryo Teguh Santoso, dengan cara memberikan ASI pada balita usia 0-6 bulan, memberikan makanan pendamping pada anak, perikahan dini dan ikut program Keluarga Berencana (KB).
Dia pun meminta pada masyarakat yang ikut kampanye stunting untuk menyampaikan kepada kerabat, tetangga atau saudara tentang pencegahan stunting. Agar ke depan target zero stunting di Jawa barat bisa tercapai.
Di tempat sama, anggota DPR-RI, Netty Prasetiyani menyoroti, kasus stunting di Indonesia masih di angka 20 persen dengan kondisi rata-rata dari keluarga ekonomi rendah. Persoalan ini menjadi tugas bersama unsur pemerintah dan masyarakat.
"Saya selalu menggaungkan kepada masyarakat ayo cegah stunting. Karena sebenarnya lebih mudah mencegah dari pada mengobati," ungkap Netty.
Kepada kalangan remaja ia ingatkan untuk terhindar penyakit aniemia. Penyakit ini menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak. "Kalau ada remaja yang terkena anemia segera obati. Jangan dibiarkan karena berpengaruh terhadap kehamilan nanti," tuturnya. gus/rls
0 Komentar