Dosen Teknik Sipil Unsil Rekomendasikan Pengembangan Ekowisata Situ Cidanti & Curug Raden

Tim dosen Teknik Sipil Unsil membentang spanduk, mendokumentasikan kegiatan setiba di sekitar Situ Cidanti yang jadi lokasi kegiatan PbM bertema kembangkan konsep ekowisata.
Adalah aset Desa Gunungsari, Kecamatan Cikatomas, Kab.Tasikmalaya, dengan keberadaan Situ Cidanti dan Curug Raden. Berfungsi antara lain sebagai sumber kebutuhan pengairan pertanian, serta tak kalah dengan prospek pengembangan kepariwisataan daerah yang bisa lebih kontributif.

Menurut seorang perangkat Desa Gunungsari, Mursidin, Situ Cidanti merupakan searea bendungan. Membentuk tampungan air besar yang bisa juga disebut waduk/danau/dam. Konstruksinya terbangun untuk menahan laju aliran air, terlebih asal Sungai Citoe.

Lokasi sumber pengairan itu belum lama berselang, menjadi sasaran tempat kegiatan Pengabdian bagi Masyarakat-Program Pengembangan Desa Mitra (PbM-PPDM) para dosen jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Siliwangi (Unsil) tahun 2023.

Diketua Herianto MT, tim pengabdian beranggota Fitriana Sarifah ST MT, Ceceng Saepulmilah SPd.I MPd. Berkolaborasi juga dengan dosen prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Unsil, Nita Nurhayati SPd M.Hum, dan melibatkan beberapa mahasiswa.

Kegiatan PbM ini terfokus dengan mendorong peluang/prospek kepariwisataannya yang bisa didongkrak. Dengan langkah stimulasi guna menghasilkan peluang kemanfaatan dan nilai ekonomi lebih yang bisa dirasakan masyarakat. Pun Desa Gunungsari selama ini merupakan desa binaan Unsil.

Seperti dikemukakan Herianto halnya, dari kegiatan itu pihaknya mengangkat konsep pengembangan potensi ekowisata atau ekoturisme kawasan itu. Dan, jajarannya kemudian menyajikan dokumen pengembangan potensi ekowisata Situ Cidanti dan Curug Raden.

Dokumen konsep pengembangan dapat digunakan perangkat Desa Gunungsari. Ekowisata merupakan konsep pengelolaan pariwisata yang berwawasan lingkungan. Mengutamakan aspek konservasi alam, pemberdayaan sosial budaya, sampai ekonomi masyarakat lokal, juga aspek pembelajaran dan pendidikan.

Dalam sosialisasi dokumen yang diserahkan Rabu (12/6/23) itu, tim pengabdian kemudian menyajikan 8 Langkah Penataan Pengembangan Situ Cidanti dan Curug Raden. Dimulai sejak penyiapan sarana informasi akses untuk transformasi umum, lokasi parkir, penataan sarana kawasan, branding melalui digital marekting, dll.

Mewakili masyarakatnya, Kepala Desa Gunungsari, Irpan Adri Nugraha SP, mengaku menyambut kegiatan para dosen. Menyoal Situ Cidanti yang jadi catatannya, volume air situ relatif konsisten. Saat kemarau sekalipun penurunan debitnya tidak terlalu signifikan.

Situ Cidanti sejauh ini belum dikembangkan menjadi tempat rekreasi. Hanya menjadi tempat pemancingan ikan alami, bukan budidaya. Ada juga masyarakat setempat yang mengelola pola keramba ikan. Kemudian masih di sekitar kawasannya, area ini cocok untuk kegiatan perkemahan. gus
 

0 Komentar